Tribratanews.polri.go.id - Jambi. Dipastikan tidak ada ruang bagi para kelompok berandalan remaja jalanan ataupun gangster yang kerap meresahkan masyarakat, dan pastinya Polda Jambi akan menindak tegas. Hal tersebut disampaikan Kapolda Jambi Irjen. Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., di Jambi.
"Tidak boleh ada gangster, atau kelompok berandalan yang tidak bertanggung jawab, pasti akan berhadapan dengan kami, pasti berhadapan dengan masyarakat Jambi yang cinta dengan ketenangan dan kedamaian," jelas Kapolda dilansir dari laman detiknews, Sabtu (25/3/23).
Baca juga : Polisi Bekuk Pedagang Obat Terlarang di Pesanggrahan
Irjen. Pol. Rusdi Hartono mengatakan bahwa kelompok gangster ini telah membuat resah masyarakat karena membawa senjata tajam dan menyasar korbannya secara acak. Namun, di bulan Ramadan ini justru malah marak aksi perang sarung yang memicu tawuran antar kelompok remaja.
"Alhamdulillah masih terkendali semuanya ya, kita sudah siap, Polri sudah siap dengan instansi-instansi lain, bagaimana berkomitmen bersama meningkatkan situasi bulan Ramadan di Provinsi Jambi ini Ramadan yang aman, Ramadan yang damai, dan Ramadan yang penuh dengan hikmat, sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik," ungkap Kapolda.
Sementara itu, Kapolresta Jambi Kombes. Pol. Eko Wahyudi mengatakan, dari awal malam Ramadan hingga malam ketiga Ramadan, Polresta Jambi dan Polsek jajaran telah mengamankan 37 remaja yang terlibat aksi tawuran. Mereka yang ditangkap itu rata-rata karena terlibat tawuran perang sarung.
“Aksi tawuran perang sarung itu biasanya dilakukan setelah salat tarawih. Mereka berjanjian untuk bertemu di satu titik di jalanan di Kota Jambi. Mereka menyebutnya tradisi perang sarung. Sebenarnya itu tradisi yang tidak baik dilakukan. Biasanya sarung yang mereka gunakan itu dilipat dan di dalamnya berisi batu dan besi, sehingga jika dilepaskan ke arah lawan bisa menyebabkan luka serius. Selain perang sarung, para remaja juga kerap meletuskan kembang api ke arah lawannya," jelas Kapolres.
(bg/af/pr/um)