Tribratanews.polri.go.id - melalui keterangan dari petugas keselamayan berlayar KSOP Selatpanjang Dr. Drs. H. Achmad Nawawi, S.H., M.Si.
"Dalam historis perjalanan. KLM Cahaya Indah itu cukup sering berlabuh di perairan kita (Kepulauan Meranti, red). Namun di sini tidak ada muatan atau kosong," jelasnya.
Rincinya perjalanan rutin KLM Cahaya Indah biasanya bergerak dari Kuala Tungkal Provinsi Jambi. Dari sana berlabuh di perairan Kepulauan Meranti tanpa muatan untuk melanjutkan pelayarannya ke Port Klang Malaysia.
"Dari Kuala Tungkal ke Meranti tak ada muatan. Setelah itu lanjut ke Port Klang Malaysia, kosong. Dari Malaysia bermuatan lanjut kembali ke Kuala Tungkal. Namun jenis muatan saya tidak tau pastinya," jelas Dr. Drs. H. Achmad Nawawi, SH., M.Si. .
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Gabungan Bea dan Cukai Bengkalis dan Bareskrim Mabes Polri kembali berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba di Perairan Kepulauan Meranti.
Jika pekan lalu barang bukti yang diamankan sekira 2 kilogram sabu dari tangan 3 tersangka, kali jumlahnya lebih atau berlipat kali ganda. 11 orang terduga penyeludup ditangkap dengan barang bukti tidak kurang dari 20 kilogram narkoba jenis sabu, ikut diamankan, Senin (26/9/2022) kemarin.
Petugas Pos Bea Cukai Selatpanjang Wachid Aryanto tidak menampik atas penindakan tersebut. Walaupun demikian ia belum bisa membeberkan secara rinci kronologi penangkapan tersebut
"Info awal aja, BB 20kg, KLM Cahaya Indah, ABK yang diamankan 11 sudah dalam pengembangan bareskrim. Karana dapat menghambat proses pengembangan," jelas Wachid.