Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Tersangka pembuat onar dan kasus penganiayaan, Yudo Andreawan sempat mengaku pernah bekerja di instansi TNI, Polri, dan Mahkamah Agung (MA). Terkait hal tersebut, polisi akan mendalami riwayat pekerjaan Yudo tersebut.
"Kami baru melakukan pemeriksaan terkait perkara kemarin. Setelah itu, dia dibawa ke dokter. Jadi, kami belum gali yang lain, seperti riwayat pekerjaan dan pacar halusinasi," jelas Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah, Minggu (16/4/23).
Kompol Yuliansyah mengungkapkan, penyidik masih akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Yudo. Selain itu, penyidik juga bakal mengonfirmasi ke instansi terkait mengenai kebenaran riwayat pekerjaan Yudo.
Baca Juga: Hindari Kemacetan, Polisi Minta Pemudik Lebih Cermat Menentukan Jalur dan Waktu Mudik Lebaran
"Pastinya, penyidik bakal menanyakan ke Yudo terkait hal tersebut. Semua hal uang dapat mendukung kelengkapan berkas, pasti akan ditanyakan," tambahnya,.
Sebelumnya, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menetapkan Yudo Andreawan menjadi tersangka setelah diamankan pada Jumat (14/4/23) dini hari sekira pukul 02.00 WIB. Yudo menjadi tersangka atas kasus dengan penyertaan Pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan dan atau Pasal 351 tentang penganiayaan.
(ek/pr/um)