Polisi Periksa 5 Orang Saksi Dalam Kasus Temuan Mayat Dalam Karung di Kediri

11 July 2023 - 22:00 WIB
Foto: Antara

Tribratanews.polri.go.id - Kediri. Kepolisian Resor (Polres) Kediri, Polda Jawa Timur memeriksa lima orang saksi dalam kasus temuan mayat dalam karung yang ditemukan di dekat arca Totok Kerot, Kabupaten Kediri.

"Kami memeriksa lima saksi termasuk tetangga dekat rumahnya. Untuk pacar korban baru hari ini. Kemarin informasi dari yang bersangkutan berjanji akan datang," ujar Kanit Pidum Satreskrim Polres Kediri, Ipda Dandy Fitra Ramadhan, seperti dilansir Antaranews, Senin (10/07/23).

Ipda Dandy menjelaskan terkait dengan bapak korban belum dilakukan pemeriksaan sebab yang bersangkutan juga belum ditemukan hingga kini.

Adapun dalam perkara pembunuhan DL (20), warga Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri tersebut, polisi menduga pelaku satu orang. Namun, hingga kini kasus itu masih diselidiki termasuk motif pelaku. "Untuk dugaan pelaku satu orang. Barang yang hilang saat di TKP dari keterangan keluarga ada cincin emas, sepeda motor dan telepon seluler," ujarnya.

Sementara itu, keluarga korban berharap agar kasus ini segera terungkap serta pelaku pembunuhan ditangkap. Keluarga menyesalkan kejadian pembunuhan ini.

Baca Juga:  Dirlantas Polda Jateng: Personel Tidak Arogan saat Operasi Patuh Candi 2023

Sementara itu, Maryono (73), kakek korban mengatakan saat Rabu (5/7), ia sedang mengaji sedangkan ibu korban sedang takziah di Blitar, sehingga rumah dalam keadaan kosong.

Hingga Rabu malam, cucunya yang bekerja di foto kopi belum pulang, padahal biasanya pulang sekitar jam 20.00 WIB.

Keluarga sempat mencari, namun tiba-tiba ada kabar dari ayah korban yang menyatakan bahwa cucunya sudah dicarikan pekerjaan di Lamongan, sehingga ayahnya membawa sejumlah baju milik korban. Bahrudin (44), paman korban yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban mengatakan pada Rabu malam sempat mendengar ada suara teriakan, namun ia tidak berani mendekat. Ia berpikir ada tamu di rumah saudaranya itu, sehingga ia pun tidak ke rumah tersebut.

"Rabu malam saya mendengar teriakan sekitar jam 20.30 WIB, setelah itu tidak tahu lagi. Kalau ayahnya itu, Selasa (4/7) dia datang ke rumah, pagi bermalam hingga Rabu pagi berangkat ke Blitar. Siang pulang dengan istrinya, Rabu sore kembali ke Blitar, setelah itu istrinya di ditinggal di Blitar, hingga tiba-tiba mendengar suara itu," jelasnya.

Ia pun tidak tahu terkait dengan pelaku pembunuhan. Namun, hubungan antara korban dengan ayahnya kurang baik, sering cekcok dan yang memisahkan adalah kakeknya.

(fa/hn/um)

in Hukum

Share this post

Sign in to leave a comment