Tribratanews.polri.go.id - Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat melanda sebagian ibu kota Kongo, Kinshasa pada Selasa lalu. Hujan lebat tersebut menyebabkan ratusan bangunan hancur akibat longsor dan terseret arus air yang kencang.
Pihak berwenang Kongo melaporkan bahwa korban tewas awalnya tercatat 55 orang pada sore hari namun menjelang petang, angka melonjak menjadi 120 orang.
Baca juga : Gunung Api Fuego di Guatemala Erupsi, Jalan Utama dan Bandara Terbesar Tutup
Dilansir dari cnnindonesia.com pada Rabu (14/12/22) Kepala Kepolisian Kinshasa, Sylvano Kasongo, mengatakan kepada AFP bahwa mayoritas korban meninggal karena berada di kawasan lereng yang tertimpa longsor. Tanah longsor itu terjadi di distrik Mont-Ngafula dan menutupi National Highway 1, rute pemasok utama yang menghubungkan ibu kota dengan pelabuhan penting Matadi.
Menurut keterangan pihak berwenang setempat, banjir ini terjadi karena hujan yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang malam. Pemerintah pun mengeluarkan peringatan hari berkabung nasional selama tiga hari yang dimulai Rabu (14/12/22).
Jalan-jalan utama, termasuk lokasi gedung-gedung pemerintah, terendam selama berjam-jam. Jalur pasokan bantuan di National Highway 1 pun terputus akibat longsor dan banjir.
Sementara itu Perdana Menteri Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde, mengatakan, jalan raya akan dibuka kembali pada esok hari, tapi hanya untuk kendaraan kecil. "Bisa makan waktu tiga atau empat hari untuk truk," jelas Lukonde dikutip dari cnnindonesia.com.
Sebagai informasi, Kinshasa merupakan kawasan yang terletak di Sungai Kongo. Wilayah itu merupakan tempat tinggal sekitar 15 juta orang dengan banyak rumah semacam gubuk dibangun di lereng rawan banjir.
(rz/hn/um)