Tribratanews.polri.go.id - China latihan militer gede-gedean di Laut China Selatan dekat wilayah Taiwan. Pihak militer Taiwan menganggap langkah China itu sama saja dengan melakukan blokade terhadap laut dan udara Taiwan.
Menteri Pertahanan Taiwan, Sun Li Fang, mengatakan latihan militer China itu melanggar teritori laut dan udara Taiwan. "Kami akan mengambil tindakan balasan terhadap setiap kedaulatan kami," ujar Sun yang menegaskan bahwa militer Taiwan tak akan cari gara-gara, tapi tak takut jika diserang China.
Sun menyebut China akan melakukan latihan menembak secara langsung dan dinilai tidak rasional. "[China] mengancam jalur air internasional, menantang tatanan internasional, merusak status quo lintas selat dan membahayakan keamanan regional," ucap Sun.
Taiwan menegaskan akan meningkatkan kesiagaan, tapi dengan cara yang rasional sehingga tak akan menambah ketegangan. China sebelumnya murka dengan kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nancy Pelosi di Taiwan, Selasa (2/8) waktu setempat.
Setelah Pelosi tiba, 21 jet tempur China menerobos zona identifikasi udara (ADIZ) Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa 21 armada itu terdiri dari 10 jet tempur Shenyang J-16, delapan jet Shenyang J-11, satu pesawat KJ-500, satu pesawat tempur elektronik Shaanxi Y-9, dan satu pesawat intelijen elektronik Shaanxi Y-8.
Taiwan langsung mengeluarkan peringatan radio, sembari mengerahkan pesawat dan sistem pertahanan rudal untuk melacak jet-jet China tersebut. Kemhan Taiwan menegaskan bahwa ADIZ memang zona di luar wilayah resmi satu negara. Namun, zona itu ditetapkan sebagai wilayah di mana pengendali lalu lintas udara menanyakan kepada kru pesawat yang melintas untuk melaporkan identitas.