Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Sebanyak 300 Tim Gubungan pemadam api dan warga lokal dimobilisasi untuk memadamkan kebakaran lahan di Gunung Kilimanjaro, Tanzania, pada Sabtu (22/10/22).
Seperti dilansir dari AFP, api menghanguskan lahan di dekat kamp pendakian, Karanga, yang biasa menjadi tempat para pendaki sebelum ke puncak. Kamp itu berada pada ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) di sisi selatan gunung dengan puncak tertinggi di Afrika tersebut.
Petugas belum dapat memastikan bagaimana kebakaran lahan itu berawal. Namun, itu adalah kejadian kedua setelah kebakaran lahan yang menghanguskan sekitar 95 kilometer persegi lahan pada Oktober 2020 silam.
"Awan yang besar, angin yang cukup kuat dan asap mengadang kami untuk mencapai zona api. Sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan berapa luas lahan yang terdampak," jelas salah satu petugas di Kilimanjaro, Nurdin Babu.
Baca juga : Pertama Kalinya, PBB Pantau HAM di Rusia
Pada kebakaran yang terjadi sejak Jumat malam lalu hingga Sabtu itu, petugas menyatakan tak ada korban jiwa. Turis pendakian gunung dengan puncak tertinggi 5.895 mdpl itu pun telah dievakuasi.
"Kami akan mencoba lagi untuk melihat ketika situasi sudah berkembang," terangnya dikutip dari CNNIndonesia.com.
Pesawat yang membawa anggota taman nasional Tanzania (TANAPA) pun belum mampu mengevaluasi situasi di darat pada Sabtu lalu.
(rz/hn/um)