Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Seorang pejabat Israel mengatakan pada Sabtu (16/7), kemungkinan muslim di negara itu bakal bisa melakukan penerbangan langsung ke Arab Saudi untuk ibadah haji pada tahun depan.
"Saya percaya, dalam setahun, warga Muslim Israel bakal bisa terbang dari Ben Gurion [bandara di dekat Tel Aviv] ke Jeddah, dan dari sana ke Mekkah untuk memenuhi kewajiban ibadahnya," kata Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Freij, dikutip dari Reuters.
Selain itu, Freij menyampaikan tindakan Saudia membuka penerbangan untuk pesawat yang datang dari Israel kala kunjungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, menunjukkan upaya memperbaiki hubungan keduanya dalam "tahap yang sangat maju", pun bisa "menjadikan mimpi [umat Muslim di Israel] menjadi kenyataan."
Namun, Freij menolak memberitahu dari mana asal prediksi ini.
Riyadh sendiri tidak memberikan komentar atas prediksi tersebut kepada Reuters.
Pekan lalu, Freij dikabarkan sempat meminta Arab Saudi untuk mengizinkan penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Jeddah bagi umat Muslim yang ingin beribadah. Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters bahwa perizinan akan hal tersebut sedang diurus.
Sementara itu, Arab Saudi mengizinkan peziarah Muslim dari Israel untuk datang ke tanah suci. Namun, mereka harus melewati negara ketiga dan membuat biaya yang dibutuhkan mencapai sekitar US$11.500 (Rp172 juta) untuk menetap selama sepekan, kata Freij.
Padahal, umat Muslim dari negara Arab lain membayar biaya setengah harga lebih murah.
Arab Saudi sendiri tak mengakui Israel, mengingat negara itu membela Palestina.
Namun, kunjungan Biden ke Arab Saudi beberapa waktu lalu, pun diizinkannya pesawat Biden bertolak langsung ke Saudi meski berangkat dari Israel, menunjukkan tanda-tanda Riyadh mungkin bakal 'memperbaiki' hubungan dengan Tel Aviv.