Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. CEO Twitter Linda Yaccarino turut menanggapi kehadiran media sosial pesaing mereka dari Meta, Threads, dan menegaskan bahwa Twitter tidak akan bisa digantikan, meski banyak ditiru.
Seperti diketahui, Meta kemarin meluncurkan Threads, di mana Mark Zuckerberg secara terang-terangan memosisikannya sebagai jejaring sosial Instagram untuk jadi pesaing Twitter.
Melalui kicauannya di akun Twitter-nya @lindayacc, Linda Yaccarino mengatakan bahwa di Twitter, suara semua orang penting.
"Baik Anda di sini untuk melihat sejarah terungkap, menemukan informasi REAL-TIME di seluruh dunia, membagikan pendapat Anda, atau belajar tentang orang lain di Twitter, Anda bisa menjadi sesungguhnya," tulisnya.
"Anda membangun komunitas Twitter. Dan itu tak tergantikan. Ini alun-alun publik Anda. Kami sering ditiru tetapi komunitas Twitter tidak akan pernah bisa ditiru," sebutnya, Jumat (7/7/23).
Threads dirilis saat Twitter sedang diterpa banyak protes, usai media sosial itu mengeluarkan kebijakan pembatasan tweet yang bisa dilihat pengguna, serta kewajiban untuk punya akun jika ingin melihat konten.
Melalui blog resmi Twitter Business, perusahaan mengatakan mereka harus mengambil tindakan ekstrem untuk menghapus spam dan bot dari platformnya, demi memastikan keaslian basis pengguna.
"Itulah mengapa kami membatasi penggunaan untuk sementara agar kami dapat mendeteksi dan menghilangkan bot dan aktor jahat lainnya yang merusak platform," tuturnya.
Platform milik Elon Musk itu mengklaim, apabila mereka mengumumkan perubahan itu sebelum diterapkan, maka aktor jahat dapat mengubah perilaku mereka untuk menghindari deteksi.
Twitter juga mengatakan, mereka berusaha mencegah akun-akun ini dari mengumpulkan data Twitter publik pengguna untuk membuat model AI, serta memanipulasi orang dan percakapan di platform dengan berbagai cara.
Baca Juga: LRT Mulai Ujicoba Terbatas dengan Penumpang pada 12 Juli
Meski begitu, mengutip Tech Crunch, Twitter secara senyap sudah mengizinkan warganet tanpa harus login, untuk melihat tweet melalui sebuah tautan atau berarti tak perlu membuat akun.
Usai meluncurkan aplikasi Threads, CEO Meta Mark Zuckerberg sementara itu mulai blak-blakan melakukan "serangan balik" ke media sosial pesaingnya Twitter, yang dimiliki Elon Musk.
Melalui akun Threads-nya @zuck, ia menyebut bahwa Threads ditargetkan untuk memiliki lebih dari satu miliar pengguna. Hal ini diungkapkan saat membalas pertanyaan soal apakah platform itu bakal mengalahkan Twitter.
"Ini akan memakan waktu, tapi saya pikir harus ada aplikasi percakapan publik dengan 1 miliar+ orang di dalamnya," tutur Mark Zuckerberg.
"Twitter punya kesempatan untuk melakukan ini tapi belum berhasil. Semoga kami akan melakukannya," sambungnya.
Di hari pertama peluncurannya, Threads memang langsung kebanjiran pengguna. Terbaru, Zuckerberg juga mengklaim bahwa platform tersebut sudah meraup 10 juta pendaftaran dalam tujuh jam.
Jika ingin mengakses Threads, pendaftar yang sudah memiliki akun Instagram bisa langsung melakukan pendaftaran. Aplikasi Threads sendiri kini sudah bisa diunduh melalui App Store dan Google Play Store.
Apabila pendaftar memakai username dari Instagram, secara otomatis, akun-akun yang telah diikuti akan bisa mengetahui apabila kita sudah memakai platform tersebut.
Saat pengguna pertama kali mendaftar Threads, mereka akan diberi saran apakah ingin mengikuti sejumlah akun sudah di-follow di Instagram. Nantinya, seluruh profil pengguna yang ditampilkan akan sama dengan Instagram, termasuk username dan foto profil.
Sama seperti Twitter, profil Threads juga akan menampilkan jumlah akun yang sudah di follow termasuk unggahan yang sudah dibuat.
Tampilan aplikasi Threads sendiri mirip dengan Twitter, tapi dengan desain yang lebih bersih dan sederhana.
(sy/pr/um)