Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Bendera Ukraina kembali berkibar di Pulau Ular pada Senin (4/7), setelah pasukan Rusia angkat kaki dari kawasan yang menjadi salah satu jalur lalu lintas produk agrikultur penting di negara itu.
"Bendera Ukraina berkibar di pulau itu. Operasi sudah rampung. Pulau itu kembali ke kekuasaan Ukraina," ujar juru bicara Komando Selatan militer Ukraina, Natalia Humeniuk, seperti dikutip CNN.
Rusia menarik pasukannya dari Pulau Ular pada pekan lalu. Mereka menyatakan penarikan pasukan itu merupakan iktikad baik agar Ukraina dapat kembali mengekspor produk agrikultur.
"Pada 30 Juni, sebagai iktikad baik, angkatan bersenjata Rusia merampungkan tugasnya di Pulau Ular dan menarik garnisun di sana," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip AFP.
Kemhan Rusia menegaskan penarikan ini membuktikan kepada dunia bahwa "Rusia tidak menghalangi upaya PBB untuk membangun koridor kemanusiaan guna mengirimkan produk agrikultur dari Ukraina."
Rusia mengambil keputusan ini setelah Ukraina menggempur pasukan Negeri Beruang Merah di pulau yang terletak di Laut Hitam itu.
Moskow menegaskan bahwa "bola sekarang berada di tangan Ukraina." Menurut mereka, Ukraina tak kunjung membersihkan kawasan itu dari ranjau darat.
Selama invasi Rusia di Ukraina, Pulau Ular menjadi sorotan karena merupakan salah satu kawasan jalur lalu lintas ekspor gandum dari negara itu.
Ukraina menuding Rusia mencuri gandum dari sejumlah unit penyimpanan, termasuk di Pulau Ular. Pencurian itu lantas memicu kekurangan pangan global.