Tribratanews.polri.go.id - Indramayu. Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Polda Jawa Barat melakukan pengamanan aksi sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI) melakukan unjuk rasa di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Dalam keterangannya, Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar, mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan 600 personel untuk melakukan pengamanan unjuk rasa tersebut.
AKBP Fahri Siregar, meminta semua elemen masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa untuk tetap tertib, dan jangan sampai ada hal yang tidak diinginkan. Ia mengungkapkan pihaknya sudah melakukan pemetaan di mana massa aksi bisa melakukan orasi, karena tidak mungkin dibiarkan saja langsung berhadapan dengan penghuni Ponpes Al-Zaytun.
Baca Juga: Korlantas Polri Gelar Latpraops Patuh 2023 untuk Tingkatkan Kepatuhan dan Tertib Berlalu Lintas
Selanjutnya ia menjelaskan dari pengalaman beberapa kali aksi unjuk rasa, maka petugas sudah menentukan jarak yang diperbolehkan untuk mereka berorasi, dan itu dipastikan sudah sesuai operasional prosedur (SOP). Ia juga mengatakan massa aksi yang melakukan unjuk rasa itu merupakan Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI), di mana dari surat pemberitahuan ada sekitar 1.000 orang yang akan ikut melakukan unjuk rasa.
"Kami sudah menentukan massa aksi tempatnya di mana, dan titik yang diperbolehkan juga masih sama seperti aksi sebelumnya," ujarnya, seperti yang dilansir Antaranews, Kamis (06/07/23).
AKBP Fahri Siregar menambahkan sudah melakukan penyekatan di beberapa titik jalan yang menuju ke arah Ponpes Al-Zaytun, hal ini dilakukan agar tidak ada massa lain yang ikut bergabung, sehingga unjuk rasa ini berjalan kondusif.
Diketahui, sampai saat ini Bareskrim Polri memeriksa sejumlah saksi pelapor terkait kasus dugaan penistaan agama oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang.
(fa/hn/um)