Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Satgas Operasi Madago Raya, Polda Sulawesi Tengah mengintensifkan patroli jalur klasik dengan menyusuri rute hutan dan pegunungan yang menghubungkan Tolai - Purwosari, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong dalam rangka pencegahan potensi ancaman radikalisme dan intoleransi.
"Satgas III Preventif Operasi Madago Raya terus menggencarkan upaya pencegahan terhadap potensi ancaman radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah," tegas Kepala Satgas III Preventif Operasi Madago Raya Polda Sulteng Kombes Pol Kurniawan Tandi Rongre, Rabu (16/4/2025).
Ia menerangkan Operasi Madago Raya merupakan operasi kewilayahan dalam rangka pemeliharaan keamanan yang bertujuan menumpas sisa-sisa jaringan kelompok bersenjata di wilayah Sulawesi Tengah serta menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi masyarakat.
Kasatgas menjelaskan Tim Alfa 1 mengintensifkan patroli jalur klasik dengan menyusuri rute hutan dan pegunungan yang menghubungkan Tolai-Purwosari, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong.
Ia mengatakan patroli ini melibatkan tujuh personel yang harus menempuh medan berat sebagai bagian dari operasi rutin dalam rangka menjaga stabilitas keamanan di wilayah yang masih dikategorikan sebagai zona rawan.
Patroli ini dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan munculnya tempat-tempat pelatihan baru oleh kelompok radikal.
"Kami terus melakukan patroli secara berkala, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki medan sulit dijangkau. Ini merupakan langkah konkret kami untuk memastikan tidak ada ruang bagi paham radikal dan intoleran tumbuh di wilayah operasi," ujar Kasatgas.
Ia juga mengatakan bahwa keterlibatan masyarakat dalam memberikan informasi dan menjalin komunikasi dengan aparat keamanan akan semakin memperkuat upaya deradikalisasi dan pemulihan keamanan di daerah operasi.
Oleh karena itu, ia mengharapkan dengan adanya patroli ini dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong serta mencegah penyebaran paham radikal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di Provinsi Sulteng.
(ndt/hn/nm)
