Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hingga kini rasa kaku pada otot persendian memang belum ditemukan obatnya.
Kendati demikian, seperti dilansir dari The Sun, Selasa (15/8/23), sebuah studi baru mengungkapkan bahwa konsumsi pizza dapat meringankan gejala rematik.
Namun, diagnosis dan pengobatan dini mulai dari olahraga hingga operasi sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi jangka panjang.
Ilmuwan dari Italia menemukan bahwa makan setidaknya setengah porsi pizza seminggu sekali dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat rematik hingga 80 persen.
Para ahli mengatakan hal tersebut karena sifat anti-inflamasi yang ditemukan di beberapa bahan segar yang digunakan dalam pembuatan pizza.
Baca Juga: Wapres Ingatkan Agar Polarisasi Tajam tak Terjadi di Pemilu
"Efek menguntungkan ini kemungkinan didorong oleh keju mozzarella dan, pada tingkat lebih rendah, oleh minyak zaitun, meskipun kami tidak dapat menilai kemungkinan kontribusi saus tomat," jelas para ahli.
Untuk penelitian yang dipublikasikan di Nutrients ini, para ahli menganalisis konsumsi pizza dan pola makan yang lebih luas dari 365 orang dengan rematik. Responden tersebut berusia antara 18 tahun dan 65 tahun.
Peserta yang makan setengah pizza lebih dari sekali per minggu melaporkan pengurangan rasa sakit dibandingkan dengan mereka yang makan dua pizza sebulan.
Mereka yang menderita rematik lebih parah yang makan pizza dalam jumlah yang sama mengalami penurunan rasa sakit 80 persen. Obat-obatan seperti steroid dan fisioterapi adalah bentuk pengobatan utama untuk kondisi tersebut.
NHS (National Health Service) menyebutkan, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa perubahan pola makan tertentu dapat memperbaiki rematik. Meski beberapa penderita penyakit tersebut merasakan gejalanya semakin parah setelah mengonsumsi makanan tertentu.
NHS merekomendasikan penderita rematik mengikuti diet anti-inflamasi gaya Mediterania. Diet ini meliputi sayuran, buah-buahan, polong-polongan, kacang-kacangan, buncis, sereal, biji-bijian, ikan, dan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun.
(sy/hn/nm)