Berbahaya! Paparan BPA Dapat Picu Risiko Obesitas pada Anak dan Remaja

15 July 2023 - 11:08 WIB
Foto: Ilustrasi

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Paparan senyawa bisfenol-A (BPA) dinilai memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Tidak hanya pada orang dewasa, tapi juga anak-anak dan remaja.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari New York University School of Medicine menunjukkan adanya korelasi antara kadar BPA yang tinggi pada urine anak-anak dan remaja dengan peningkatan risiko obesitas.

Adapun cakupan penelitian ini melibatkan 2.838 partisipan dengan usia 6 hingga 19 tahun. Ukuran sampel juga cukup besar dan beragam, yang mewakili populasi Amerika Serikat (AS).

"Penelitian di atas menunjukkan peran potensial BPA dalam krisis obesitas pada anak yang terus meningkat di Amerika," ujar seorang analis riset senior dari Environmental Working Group (EWG), Sonya Lunder dikutip dari PMJ News, Jumat (14/7/23).

Menurutnya ini sebagai sebuah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang serius, sehingga perlu ditangani segera.

Ia menyebut terdapat banyak faktor yang berkontribusi terhadap epidemi obesitas pada anak. Kendati demikian ia mengusulkan agar FDA (badan pengawas obat dan makanan di AS) dapat mengambil tindakan untuk mengatasi salah satu penyebabnya, yakni BPA. Ia pun menyarankan pelarangan penuh bahan kimia BPA dari sistem pangan nasional di Amerika, dimulai dari susu formula bayi.

Diketahui, saat ini FDA telah mengumumkan pelarangan bisfenol-A (BPA) pada produk botol bayi, gelas plastik keras, dan kaleng susu formula. Namun, langkah ini dianggap memiliki dampak yang terbatas pada kesehatan anak-anak.

Karena itu pihaknya mendorong penghapusan BPA dari seluruh kemasan pangan. Sebab meskipun BPA telah dihapuskan dari produk-produk tertentu, sumber utama paparan BPA bagi sebagian besar orang Amerika masih berasal dari kemasan pangan mereka.

Baca Juga:  Waspada, Tiga Gejala Ini Kerap Muncul saat Cuaca Panas

Diketahui, lapisan epoksi yang digunakan untuk melapisi kaleng susu formula bayi dan sebagian besar kaleng makanan dan minuman aluminium lainnya yang dijual di Amerika Serikat mengandung BPA. Ini berarti meskipun telah ada upaya untuk membatasi BPA pada barang-barang tertentu, paparan yang lebih luas melalui kemasan pangan tetap menjadi perhatian yang signifikan.

Sekadar diketahui, BPA merupakan bahan kimia yang biasa digunakan dalam berbagai jenis kemasan. Senyawa ini disebut mudah larut ke dalam cairan yang bersentuhan dengannya, sehingga bisa memicu masalah kesehatan yang signifikan.

Hal ini karena BPA dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi cairan yang diwadahi dalam kemasan.

Sebelumnya di tahun 2007, EWG menemukan 4 produsen susu formula terkemuka di dunia menggunakan BPA dalam kaleng susu formula mereka. Ini menunjukkan adanya potensi yang signifikan bagi bayi untuk terpapar bahan kimia ini.

Penelitian yang dilakukan oleh New York University School of Medicine di atas semakin menambah studi masalah kesehatan yang disebabkan oleh BPA. Apalagi, risiko paparan BPA pada studi tersebut jauh melampaui hubungan yang dilaporkan secara luas dengan obesitas.

Selain obesitas, masalah kesehatan yang disebabkan BPA, yang juga disoroti oleh penelitian ini yaitu penyakit kardiovaskular dan diabetes. Penelitian ini juga mengindikasikan adanya hubungan potensial antara paparan BPA dan masalah kesuburan pada pria dan wanita, serta sindrom ovarium polikistik.

Melihat banyaknya kasus masalah kesehatan di masyarakat, maka butuh dilakukan penelitian lebih lanjut dan langkah-langkah regulasi untuk mengatasi potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh BPA.

Di Indonesia sendiri, BPA banyak ditemukan pada galon pakai ulang produk air minum dalam kemasan (AMDK). Zat ini berfungsi untuk mengeraskan plastik.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini sudah merancang peraturan yang akan mewajibkan produsen AMDK untuk melabeli galon-galon mereka dengan label 'Berpotensi Mengandung BPA'.

Sayangnya, rancangan peraturan itu tak kunjung ditetapkan karena mendapat penolakan dari sejumlah pihak, termasuk asosiasi produsen AMDK.

(sy/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment