Catat! Berpura-Pura Bahagia Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

22 June 2023 - 06:45 WIB
Foto: Ilustrasi

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Setiap orang tentu mengalami berbagai masalah hingga mungkin membawa kita pada titik terendah dalam hidup. Hal tersebut bisa membuat kita merasa lelah, stres, dan cemas.

Selama masa-masa seperti itu, biasanya norma sosial mendorong Anda untuk menutupi emosi yang sebenarnya. Kamu mungkin berusaha untuk selalu tersenyum dan berpikiran positif.

Meskipun selalu berpikiran positif menjadi cara yang baik untuk mengalihkan perasaan sedih, tapi tanpa disadari hal itu sama saja kamu sedang berusaha selalu berpura-pura bahagia. Padahal, ini dapat berdampak serius pada kesehatan mental.

Seperti dikutip dari laman Psychology Today, Rabu (21/6/23), berikut ini tiga bahaya yang dapat terjadi saat kamu terus menerus pura-pura bahagia:

1. Memendam Emosi Bisa Jadi Bom Waktu

Menahan dan menutupi emosimu yang sebenarnya dengan senyuman dan sikap pura-pura bahagia seolah seperti bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Baca Juga:  FIFA Matchday 2023, Jerman Kalah 0-2 Atas Kolombia

Satu studi yang diterbitkan dalam Academy of Management Journal menemukan bahwa pekerja yang mencoba memalsukan emosi mereka dan menjalani hari mereka justru mengalami keadaan emosi yang memburuk dari waktu ke waktu.

2. Percaya Pada Kebahagiaan yang Tidak Realistis

Banyak yang beranggapan bahwa semakin banyak orang tersenyum, semakin positif perasaan mereka, dan akan semakin bahagia. Namun sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology justru menemukan yang sebaliknya.

Dalam kesimpulannya disebutkan bahwa orang yang sering terpaksa tersenyum sebenarnya bisa menjadi bumerang baginya karena bukan sebagai senyuman atas kebahagiaan yang realistis.

3. Menghalangi Orang Memberikan Dukungan

Ketika kamu terus meyakinkan diri tentang kebahagiaanmu padahal kamu tidak merasakannya, maka orang-orang di sekelilingmu juga akan memperlakukanmu dengan cara seolah-olah kamu memang baik-baik saja.

Hal ini bisa menghalangimu untuk mendapatkan bantuan dan dukungan kesehatan mental yang sebenarnya kamu butuhkan.

(sy/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment