Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Diare merupakan gangguan pencernaan ringan yang ditandai dengan frekuensi jumlah buang air besar (BAB) yang lebih sering dari biasanya. Selain frekuensi BAB yang meningkat, feses yang keluar juga cenderung lebih encer.
Diare dibagi menjadi dua tipe, yaitu akut dan kronis. Diare akut merupakan jenis diare yang hanya berlangsung dalam waktu singkat dan dapat hilang dengan sendirinya. Sedangkan diare kronis berlangsung minimal 4 minggu dan menjadi gejala penyakit kronis.
Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (5/3/24), berikut sederet komplikasi yang muncul akibat diare kronis, antara lain:
1. Dehidrasi
Kehilangan cairan tubuh yang signifikan dapat membuat tubuh jadi dehidrasi. Ketika seseorang mengalami diare, maka usus tidak dapat mencerna makanan dan menghambat penyerapan cairan. Kondisi ini pun mengakibatkan kadar air dalam tubuh menurun dan ketidakseimbangan antara elektrolit.
Oleh karena itu, ketika seseorang terkena diare dan sedang mengonsumsi obat diare, penting untuk tetap memenuhi asupan cairan harian supaya tubuh tetap terhidrasi.
Baca Juga: Humas Polri Perkuat Kemampuan Kehumasan Jajaran Polda Malut
2. Gangguan fungsi ginjal
Dehidrasi juga dapat memicu gangguan fungsi ginjal. Hal ini disebabkan karena ginjal memerlukan cairan untuk berfungsi dengan optimal. Semakin tubuh kekurangan cairan, maka semakin tinggi pula risiko untuk terjadi gangguan pada fungsi ginjal.
Oleh karena itu, penting untuk mengatasi diare dengan cepat dan mencegah dehidrasi agar tidak menimbulkan komplikasi terhadap fungsi ginjal.
3. Kerusakan otot
Tak hanya fungsi pencernaan, zat elektrolit juga berfungsi untuk mengontrol organ tubuh lain termasuk otot. Diare yang menyebabkan dehidrasi dapat mengurangi kadar zat elektrolit. Kondisi ini berisiko menimbulkan gangguan pada fungsi otot, terutama otot yang memiliki kontribusi pada proses pencernaan.
Apabila diare dan dehidrasi tidak segera diatasi, maka kondisi tersebut bisa berujung pada kerusakan otot. Jadi, pastikan untuk mengatasi diare dan rutin minum air putih untuk mencegah kerusakan otot, ya!
4. Pembengkakan otak
Diare yang berkepanjangan dapat menimbulkan dehidrasi dan pembengkakan otak. Otak manusia terdiri dari 75 persen air, sehingga menjadi salah satu bagian tubuh yang sangat memerlukan cairan.
Maka dari itu, penting untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup setiap harinya, terutama ketika sedang mengalami diare, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
5. Tekanan darah rendah
Umumnya dehidrasi dapat mengakibatkan penurunan volume darah dan memicu hipotensi atau tekanan darah rendah. Gejala tekanan rendah dapat meliputi kurangnya konsentrasi, tubuh tidak berenergi, dan kepala pusing hingga berkunang-kunang.
Itulah komplikasi penyakit diare yang perlu diketahui. Segeralah tanyakan pada dokter jika diare tak kunjung membaik selama beberapa hari. Apalagi bila disertai tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, haus yang berlebihan, atau urine berwarna gelap.
(sy/hn/nm)