Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Penyakit Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet mulai menjajah kesehatan masyarakat Jakarta. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkap sejumlah gejala khas penyakit Monkeypox (Mpox) atau Cacar Monyet ditandai demam, nyeri tulang dan otot, lenting isi air atau luka pada kulit, serta adanya benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher atau lipat paha.
“Untuk itu, hindari kontak kulit langsung dengan pasien Monkeypox yang memiliki luka kulit atau lenting isi air di kulitnya,” jelas Plt. Dinkes DKI kepada media, Senin, (23/10/23).
Ia menjelaskan bahwa penderita Cacar Monyet harus menjalani isolasi dengan baik sampai sembuh sempurna. Apabila masyarakat menemukan atau mengalami gejala penyakit itu diminta segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
“Bagi orang yang telah berkontak erat dengan penderita kasus positif, diharapkan segera melapor untuk dilakukan pemeriksaan deteksi dan pengobatan dini,” ujarnya.
Baca Juga: Badak Jawa Terancam Punah, Jalur Perjalan Kaki di Semenanjung Ujung Kulon Resmi Ditutup
Terkait hal tersebut ia menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi penularan penyakit tersebut masyarakat dapat aktif melaporkan masalah kesehatan di lingkungannya yang memerlukan penanganan dan perhatian khusus dari petugas kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Untuk informasi selanjutnya ia menjelaskan bahwa masyarakat dapat melaporkan melalui kader kesehatan, petugas Puskesmas setempat atau kanal-kanal aduan yang telah disediakan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Ia juga mengatakan terkait kasus tersebut hingga Senin (22/10) kemarin, terdapat tujuh kasus terkonfirmasi Cacar Monyet di Jakarta. Selain itu, secara global jumlah kumulatif pertama kali ditemukannya penyakit Mpox yang terkonfirmasi, yaitu sebanyak 91.123 kasus di 115 negara dengan jumlah kematian 157 orang.
Selain itu beberapa negara yang melaporkan kasus cacar monyet terbanyak pada September 2023 adalah China (365 kasus), Thailand (144 kasus), Portugal (86 kasus), dan Amerika Serikat (72 kasus).
(ri/pr/nm)