Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. GERD yang mereda saat puasa bisa kambuh lagi pasca lebaran. Pola makan yang tidak terkontrol ketika lebaran bisa menjadi pemicunya.
Saat berpuasa, kebiasaan makan cenderung teratur baik dari segi waktu maupun porsi. Namun ketika lebaran, tidak sedikit yang menjadikannya sebagai ajang 'balas dendam' sehingga tidak mengatur apa yang masuk ke tubuh.
Spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Ari Fahrial Syam, SpPD., mengatakan, berbagai hidangan yang tersaji saat lebaran bisa memicu kekambuhan GERD, terutama asupan manis dan minuman bersoda.
"GERD kambuh karena mereka mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung coklat dan keju. Ini yang harus menjadi perhatian pasien-pasien GERD untuk membatasi makanan yang mengandung coklat dan keju dan minuman bersoda," ujar dr Ari dikutip dari Detik, Minggu (6/4/25).
Belum lagi asupan khas lebaran cenderung tinggi lemak dan kolesterol. Konsumsi asupan tersebut bisa memicu kekambuhan GERD.
Ia menyarankan, agar tetap mengatur pola makan dan hindari makan secara berlebihan. Jika memungkinkan, lakukan puasa Syawal agar kesehatan pencernaan bisa kembali terjaga setelah makan banyak setelah lebaran.
"Sebaiknya kalau sudah siap, baiknya puasa Syawal karena ada penyesuaian dari puasa sebulan penuh lalu makan banyak dan puasa lagi untuk kesehatan pencernaan," terangnya.
(sy/hn/nm)