Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Terapi stem cell dinilai sebagai prosedur pengobatan yang menjanjikan di dunia kedokteran saat ini. Terapi dengan metode ini diyakini dapat mengatasi berbagai penyakit yang sebelumnya sulit disembuhkan.
Untuk diketahui, sel punca dapat diartikan sebagai "materi kasar" dari tubuh manusia. Sel punca adalah sel yang dapat berubah menjadi sel tubuh lain sesuai kebutuhan tubuh.
Menurut dokter Khoe Yanti Kusmiran dari dr Yanti Aesthentic Clinic, Rabu (19/6/24), stem cell berfungsi untuk mengatasi kerusakan-kerusakan di dalam tubuh dan melakukan regenerasi. Dengan begitu, sel tubuh yang mengalami kerusakan akan digantikan oleh stem cell.
Pada dasarnya, metode stem cell memiliki fungsi dasar yang bermanfaat, yakni sebagai sistem perbaikan tubuh dengan mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak.
"Saat ini, stem cell semakin banyak digunakan para dokter dan ahli medis untuk mengatasi berbagai macam penyakit yang diderita pasien, mengobati penyakit degeneratif seperti osteoartritis, diabetes melitus, demensia, alzheimer, dan parkinson, serta penyakit kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung koroner," ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa untuk melakukan regenerasi sel, dunia kedokteran mengenal dua sumber, yakni stem cell yang bersumber dari diri sendiri (autologus) dan bersumber dari orang lain (alogenik). Sayangnya, sebagian masyarakat di Indonesia belum mengetahui metode tersebut.
"Hal ini karena sosialisasi mengenai metode ini belum maksimal. Masyarakat harus diedukasi bahwa metode ini jauh lebih baik karena sel diregenerasi melalui stem cell tubuh sendiri," terangnya.
Ia mengatakan, kini terapi sel punca di Indonesia masih dalam tahap pengembangan. Kondisi tersebut berbeda dengan negara maju yang teknologi terapi sel puncanya sudah maju pesat.
"Dengan regulasi yang tepat dan dukungan pemerintah, saya yakin, Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. Terlebih, saat ini banyak institusi medis dan lembaga penelitian melakukan kolaborasi dengan lembaga atau institusi luar negeri, seperti Amerika dan Eropa, mengadopsi teknologi yang terbaru bidang sel punca," imbuhnya.
Adapun itu, hal ini membuat dirinya berani membuka klinik baru dengan fokus layanan terapi menggunakan teknologi stem cell. Dalam kesempatan sama, ia memastikan bahwa layanan terapi sel punca di kliniknya aman karena selain mengadopsi teknologi canggih, kliniknya juga menjalin kerja sama dengan institusi yang kredibel, yakni Global Stem Cells Group dan Cellular Hpe Institute yang telah menerapkan prosedur dan standar internasional.
Kemudian, CEP Global Stem Cell Benito Novas mengatakan bahwa pihaknya telah beroperasi di 26 negara dan berkomitmen untuk meningkatkan metode perawatan autolog yang berasal dari jaringan adiposa dan sumsum tulang, serta produk yang diproduksi dari jaringan perinatal, seperti darah tali pusar yang berasal dari mesenchymal stem cell, dan cairan amnion.
(sy/hn/nm)
Hadir di Indonesia, Ayo Kenali Manfaat Terapi Stem Cell
23 June 2024 - 06:45
WIB
Ilustrasi
in
Kesehatan
Sign in to leave a comment