Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Sarapan menjadi hal penting untuk kesehatan. Selain itu, para ahli juga menekankan perlunya memastikan sarapan yang dikonsumsi berkualitas tinggi dan jumlahnya sesuai.
Sebuah studi terbaru menemukan bahwa mengkonsumsi 20 hingga 30 persen kalori harian saat sarapan dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik.
Para ahli meneliti bagaimana asupan energi dan kualitas sarapan mempengaruhi kesehatan utama, seperti kolesterol, tekanan darah, berat badan, dan dan faktor kardiometabolik lainnya. Untuk uji coba tersebut, penelitian ini melibatkan 383 peserta berusia antara 55 dan 75 tahun dengan sindrom metabolik selama 3 tahun.
Hasilnya menunjukkan individu yang sarapan memiliki kualitas diet keseluruhan yang lebih baik dan risiko kardiometabolik yang lebih rendah.
"Kebiasaan sarapan yang sehat berhubungan dengan penuaan sehat dengan meningkatkan faktor risiko jantung," tulis para peneliti dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, Health, and Aging.
Di antara peserta yang sarapan dengan menu yang rendah energi dan berkualitas rendah dikaitkan dengan lemak tubuh yang lebih tinggi. Tak hanya itu, kadar trigliserida meningkat, serta kolesterol baik high density lipoprotein (HDL) yang lebih rendah pada orang dewasa, dengan risiko tinggi.
Studi tersebut juga mengungkapkan sarapan berkualitas rendah dikaitkan dengan fungsi ginjal yang lebih buruk.
"Individu dengan risiko kardiovaskular tinggi dapat memperoleh manfaat dari sarapan yang seimbang untuk menjaga berat badan, lingkar pinggang, profil lipid, dan fungsi ginjal yang sehat," tulis para peneliti, dikutip dari Medical Daily, Sabtu (8/2/25).
"Sarapan yang mengandung 20-30 persen dari total asupan kalori dikaitkan dengan nilai BMI, WC, trigliserida, dan konsentrasi HDL-C yang lebih rendah. Sementara sarapan berkualitas tinggi dikaitkan dengan nilai WC, HDL-C, dan eGFR yang lebih sehat," imbuhnya.
Menyadari hal itu, peneliti utama studi, Álvaro Hernáez mengungkapkan bahwa sarapan adalah makanan yang terpenting. Ia menyarankan agar sarapan dengan menu yang seimbang dan sehat.
Menurut hasil penelitian, bagi seseorang yang mengonsumsi makanan berkalori sebanyak 2.000 kalori, setidaknya harus sarapan dengan menyediakan sekitar 400-600 kalori.
Dari segi kualitas, fokusnya adalah pada pencapaian makanan seimbang yang mencakup biji-bijian utuh, protein rendah lemak, lemak sehat, dan buah-buahan atau sayuran. Selain itu, hindari makanan olahan yang tinggi gula tambahan dan lemak tidak sehat.
(sy/hn/nm)