Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Dikutip dari Anadolu Agency, Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) mengatakan, dalam kurun waktu empat bulan, Demam Lassa menewaskan ratusan orang. Wabah Demam Lassa terindikasi sudah menyebar ke 28 negara bagian.
"Selain Ibu Kota Abuja, sejak 1 Januari hingga 28 April. Disebutkan pula bahwa selama periode itu, telah teridentifikasi 857 kasus demam Lassa," ujar keterangan NCDC, dilansir dari RRI, Sabtu (11/5/24).
Diketahui, sebanyak 156 warga Nigeria meninggal dunia akibat Demam Lassa. Demam Lassa merupakan jenis penyakit menular membahayakan dari hewan tikus ke manusia.
Pada tahun 2023 lalu, otoritas Nigeria mencatat, dari 1.170 kasus Demam Lassa mengakibatkan 219 kematian. Diketahui, Demam Lassa pertama kali muncul di Nigeria pada tahun 1969.
Baca Juga: Basarnas Berhasil Evakuasi Ratusan Korban Banjir Bandang di Konawe Utara
Wabah Demam Lassa di Nigeria itu, muncul awal-awal Bagian Borno. Hasil indentifikasi pihak kesehatan, pada umumnya manusia terinfeksi virus Lassa melalui paparan makanan atau barang rumah tangga.
Makanan atau barang rumah tangga itu terkontaminasi dengan urine atau kotoran tikus yang terinfeksi. Spesies tikus multimammate (Mastomys natalensis), dinilai menjadi pembawa virus Lassa di kawasan Afrika Barat.
(ab/hn/nm)