Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Testosteron merupakan hormon seks yang terutama diproduksi di testis laki-laki. Di perempuan juga ada, tetapi jumlahnya lebih sedikit. Di dalam tubuh pria, testosteron digunakan untuk banyak hal, terutama membantu perkembangan organ kelamin, membantu produksi sperma, menjaga kesuburan, hingga mempertahankan gairah seksual.
Oleh karena itu, laki-laki perlu memiliki hormon ini secara cukup. Jika pria dewasa kekurangan testosteron, bisa menyebabkan sejumlah hal, termasuk penurunan libido, gangguan ereksi, hingga kurangnya energi.
Dilansir dari Health Digest, Kamis (18/1/24), berikut sederet makanan yang harus dihindari agar kadar testosteron terjaga, antara lain:
1. Mint
Daun mint kerap dipakai untuk melengkapi makanan maupun minuman seperti teh. Daun mint memang sehat, tetapi tidak begitu baik untuk menjaga kadar testosteron.
Berdasarkan penelitian dokter di Turki, minum teh spearmint atau pepermint bisa menyebabkan berkurangnya liibido atau hasrat seksual. Ini merupakan gejala umum dari rendahnya kadar testosteron.
Para peneliti dalam studi tersebut juga mengkonfirmasi efek ini setelah memberikan teh spearmint dua kali sehari selama lima hari berturut-turut kepada 21 wanita penderita hirsutisme. Setelah diperhatikan, terjadi penurunan kadar testosteron yang signifikan.
Baca Juga: Polisi Segera Serahkan Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 ke Kejaksaan
Penelitian lain dalam jurnal sama pada tahun 2010 menunjukkan hasil yang sama, setelah dilakukan penelitian selama 30 hari terhadap 41 wanita penderita PCOS. Namun, perlu diingat, ini adalah penelitian yang kecil. Diperlukan penelitian lebih banyak untuk memvalidasi efek minum atau makan mint terhadap produksi testosteron.
2. Makanan berlemak
Makanan dengan banyak lemak trans memang berdampak buruk bagi kesehatan, terutama pada jantung dan metabolisme. Namun, lemak trans juga tidak kalah bahaya untuk hormon testosteron.
Lemak trans atau asam lemak biasa ditemukan pada makanan olahan, makanan cepat saji, hingga makanan yang digoreng.
Menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Asian Journal of Andrology, konsumsi lemak trans telah dikaitkan dengan penurunan kadar testosteron, terutama pada orang AMAB karena dampak negatifnya pada fungsi testis serta efeknya dalam mengurangi volume testis.
Ketika fungsi testis terganggu, produksi testosteron dapat berkurang. Sehingga berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
3. Makanan manis
Pola makan tinggi gula memang menjadi salah satu yang terburuk. Namun, penelitian yang disebutkan Health Digest menunjukkan pola makan tinggi gula yang juga berpengaruh dengan penurunan kadar testosteron.
Menurut studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Sciences, kadar gula darah tinggi cenderung dibarengi dengan penurunan kadar testosteron.
Hasil serupa juga ditemukan pada penelitian tahun 2018, yang diterbitkan dalam Reproductive Biology and Endocrinology. Pada penelitian ini ditetapkan bahwa asupan gula memiliki efek langsung terhadap penurunan kadar testosteron total pada pria.
4. Minyak sayur
Minyak sayur bisa untuk memasak dan mengolah makanan. Minyak ini juga mengandung PUFA yang dianggap lemak sehat karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan jantung.
PUFA merupakan asam lemak tidak jenuh jamak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap. PUFA menjadi jenis asam lemak esensial yang membantu pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan.
Sayangnya, beberapa penelitian menunjukan, mengonsumsi PUFA dari minyak sayur dalam jumlah berlebihan dikaitkan dengan penurunan kadar testosteron.
Namun, menurut penelitian lain tahun 2019 yang diterbitkan di Nutrients, peneliti menemukan PUFA memang berdampak negatif pada tubuh dan juga bisa menurunkan kadar testosteron. Namun, jika PUFA diberikan melalui pembuluh darah, maka tidak ada dampak terhadap kadar testosteron darah.
Berarti, PUFA tidak secara langsung mempengaruhi sel-sel yang memproduksi testosteron. Sebaliknya, keluarnya lemak melalui usus mungkin menyebabkan penurunan produksi testosteron yang bergantung pada dosis.
5. Cara mengatasi kadar testosteron rendah
Untuk menangani kasus ini, berbagai metode terapi penggantian testosteron (TRT) bisa dilakukan. Namun, terapinya perlu disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.
Jika kondisi medis menyebabkan kadar testosteron turun, mengobati kondisi tersebut menjadi salah satu tindakan pertama untuk membantu pemulihan kadar testosteron.
Terapi TRT akan melibatkan pemberian testosteron ke tubuh untuk mengembalikan kadar hormon ke kisaran yang sehat. Dengan TRT, testosteron dapat ditingkatkan melalui berbagai metode, termasuk suntikan mingguan, kapsul, atau gel.
(sy/pr/nm)