Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Sebuah studi Uppsala University mengungkap kebiasaan konsumsi junk food (makanan rendah gizi) yang mengandung lemak dan gula dapat mengurangi kualitas tidur. Riset ini publikasikan oleh jurnal Obesity.
"Baik diet dan pola tidur yang menimbulkan risiko bagi beberapa kondisi kesehatan publik," ujar peneliti Jonathan Cedernaes dikutip dari laman Medical Daily, Selasa (6/6/23).
"Sebagaimana pentingnya makanan yang kita konsumsi bagi kesehatan, kami berpikir akan menarik jika menyelidiki efek dari diet berbeda berperan dalam mengubah (kualitas) tidur kita," imbuhnya.
Peneliti mengevaluasi pola tidur dan aktivitas listrik pada otak dari 15 orang sehat. Mereka memiliki berat badan serta kebiasaan tidur normal dan diberikan dua tipe diet dengan kadar kalori yang sama yaitu diet tinggi lemak dan gula serta diet rendah lemak dan gula.
Baca Juga: Dejan-Gloria Kalah di Babak Pertama Singapore Open 2023
Kedua diet tersebut diberikan secara acak selama seminggu. Dari penerapan ini, para peneliti menemukan bahwa durasi tidur tidak berbeda dari kedua diet tersebut dan para partisipan merasa kualitas tidur mereka sama.
Adapun itu, alat perekam electroencephalogram menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi diet tinggi lemak dan gula mengganggu gelombang lambat yang berkaitan dengan aktivitas listrik pada otak sehingga tidur mereka kurang nyenyak.
Para peneliti percaya gangguan tersebut terjadi karena gula dan lemak mengaktifkan jalan otak sehingga membuat orang terasa lebih sadar. Cedernaes menyebut diet sehat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
(sy/pr/um)