Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Dalam berbagai penelitian rokok elektrik atau vape memiliki dampak buruk yang sangat signifikan pada kesehatan gigi dan gusi. Karena vape melepaskan banyak bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia. Salah satunya, bahan kimia formaldehyde yang jika dipanaskan dengan baterai tegangan tinggi dapat menyebabkan iritasi pada hidung, mulut dan tenggorokan.
Demikian diungkapkan Dokter gigi Rizwan Mahmoud yang juga salah satu pendiri Rüh Dental, seperti dikutip dari pmjnews.com, Selasa (25/4/23).
Ia mengungkapkan, bahan kimia lainnya, bernama propilen glikol yang terkandung dalam rokok elektrik bisa menyebabkan mulut kering, bau mulut, sariawan dan kerusakan gigi. Apalagi, nikotin uang ada dalam vape bisa membatasi aliran darah ke gusi.
"Ketika dicampur dengan propilen glikol, formaldehida dan benzena, risiko ini semakin meningkat," tambahnya.
Baca Juga: Pemerintah: Perpanjangan Cuti Lebaran Harus Sesuai Prosedur Setiap Instansi
Menurut Mahmood, salah satu alasan seseorang menggunakan rokok elektrik adalah untuk menghindari perubahan warna pada gigi yang sering dikaitkan dengan merokok tembakau. Namun, sebenarnya anggapan tar dalam rokok dapat menodai gigi adalah kesalahpahaman.
“Penyebab yang memicu efek pewarnaan itu adalah nikotin. Jika, khawatir gigi bernoda lebih baik menghindari rokok maupun rokok elektrik,” ungkapnya.
Mahmood menjelaskan, beberapa penelitian menunjukkan aerosol dari rokok elektrik dapat menyebabkan peningkatan hampir empat kali lipat perlengketan mikroba ke enamel gigi.
"Rokok elektrik dengan rasa buah yang manis bahkan lebih buruk karena memiliki struktur kimia yang mirip dengan permen dan minuman manis dan menempel di gigi lebih lama, menyebabkan kerusakan gigi," tutupnya.
(ek/pr/um)