Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menurunnya jumlah trombosit dalam darah kerap dikaitkan dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Padahal tak semua kejadian menurunnya trombosit dalam darah terjadi gara-gara penyakit DBD.
Trombosit merupakan fragmen sel kecil tidak berwarna yang berada di dalam darah. Menukil laman Red Cross Blood, fragmen ini membentuk gumpalan, tugasnya untuk menghentikan atau mencegah pendarahan.
Dilansir dari berbagai sumber, Senin (29/4/24), berikut sederet penyebab turunnya trombosit dalam darah yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Hamil
Menurunnya kadar trombosit juga bisa terjadi saat seseorang hamil. Namun, mengutip Mayo Clinic, trombosit yang turun selama hamil umumnya ringan dan akan membaik segera setelah melahirkan.
2. Autoimun
Baca Juga: KKB Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Sipil Tewas
Autoimun seperti lupus hingga rheumatoid arthritis juga bisa menyebabkan seseorang mengalami penurunan kadar trombosit.
Autoimun yang dialami seseorang membuat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang dan menghancurkan trombosit, hingga jumlahnya semakin menurun.
3. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri parah yang melibatkan darah (bakteremia) dapat menghancurkan trombosit, salah satunya infeksi penyakit demam berdarah.
4. Obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu dapat mengurangi jumlah trombosit dalam darah Anda.
Terkadang suatu obat membingungkan sistem kekebalan tubuh dan membuatnya menghancurkan trombosit. Contohnya termasuk heparin, kina, antibiotik yang mengandung sulfa, dan antikonvulsan.
5. Leukimia atau kanker darah lainnya
Kanker darah atau leukimia adalah salah satu penyakit yang sering tidak disadari hingga memasuki stadium lanjut.
Ketika seseorang mengalami penyakit ini, trombosit dalam darah mereka juga akan menurun hingga sistem imunnya juga semakin melemah.
(sy/hn/nm)