Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Terlalu lama bekerja di depan komputer atau laptop dapat mengakibatkan masalah kesehatan, khususnya pada mata. Salah satu gangguan kesehatan yang kerap muncul ketika bekerja di depan komputer adalah digital eye strain.
Digital eye strain (DES) merupakan sebuah kelompok masalah kesehatan yang mencakup gejala visual dan mata yang timbul akibat penggunaan perangkat elektronik digital dalam waktu yang lama.
"Ini berhubungan dengan aktivitas yang memang lama di depan gadget. Terjadi ketika melihat dekat dengan semua benda elektronik yang ada layarnya," ujar spesialis mata, dr. Antonia Kartika, SpM(K)., M.Kes., dikutip dari Detik, Kamis (12/10/23).
Ia menjelaskan DES dapat memberikan efek pada kesehatan mata. Beberapa di antaranya adalah mata kering, mata berair, mata terbakar, hingga timbul rasa mengganjal.
Mata dapat mengeluarkan air lebih banyak karena adanya mekanisme feedback negatif. Ketika mata terlalu kering, maka saraf akan memberikan sinyal ke otak untuk mengeluarkan air di mata lebih banyak.
Baca Juga: Dampak Dari El Nino: Di Bandung Lebih Terasa Panas dan Kering
"Mata kering ini terjadi karena kurang kedip, matanya lebih terekspos pada saat menggerakkan mata, ini juga bergantung pada kondisi kesehatan pasien," terangnya.
"Tidak hanya orang tua, kondisi ini juga bisa terjadi pada anak-anak karena gadget sudah banyak digunakan," imbuhnya.
Ia melanjutkan bahwa DES juga dapat menimbulkan gangguan akomodasi pada mata. Gangguan yang dapat ditimbulkan adalah mata menjadi buram, penglihatan berbayang, sulit membaca dekat, hingga sulit memindah titik fokus mata.
"Akomodasi mata bekerja lebih berat ketika di depan gadget karena tulisan yang ada di layar itu bukan dari tinta, melainkan titik-titik pixel. Ini akomodasi mata akhirnya menjadi lebih berat," jelasnya.
Tak hanya itu, dr. Antonia menuturkan DES juga berkaitan dengan ekstraokular. Misalnya munculnya sakit leher, sakit kepala, sakit bahu, dan punggung.
(sy/pr/nm)