Tribratanews.polri.go.id - BMKG memprediksi fenomena El Nino berakhir pada Februari hingga Maret 2024 mendatang. Namun sekarang, kekeringan masih berlangsung.
“Fenomena El Nino saat ini masih berlangsung dan diperkirakan akan meluruh (berakhir) itu di awal 2024. Sekitar bulan Februari hingga Maret 2024,” jelas Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab, dilansir dari pmjnews, Jumat (13/10/23).
Namun dampak El Nino akan mulai berkurang seiring dengan turunnya hujan memasuki bulan Oktober ataupun November 2023.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Wilayah Karera, Sumba Timur, NTT
“Kalau kita bicara dampaknya, kan dampak dari El Nino adalah kekeringan ya berkurangnya curah hujan. Namun dampaknya itu sudah mulai berkurang seiring dengan kita mulai memasuki musim penghujan di Oktober, November ini,” tambahnya.
BMKG sudah membagi zona musim di Indonesia sebanyak 699. Pihaknya pun memastikan dari total zona musim tersebut, awal musimnya akan berbeda-beda.
“Contoh saat ini ya, di Dasarian satu Oktober ini, daerah di sekitar Aceh, Sumatera bagian utara, sudah mulai memasuki musim hujan,” tuturnya.
“Sementara untuk Jawa, Bali, NTB, NTT kita perkirakan baru akan memasuki musim hujan di November awal hingga November akhir nanti. Jadi beda-beda setiap daerah,” tutupnya.
(ek/pr/nm)