BPOM-Kemenkomdigi Kolaborasi Cegah Peredaran Obat-Makanan Berbahaya dan Ilegal di Jalur Online

8 January 2025 - 11:00 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, menggelar audiensi dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid.

Hal ini terkait sinergi kedua instansi dalam penanganan peredaran obat, makanan, kosmetik, mengandung bahan berbahaya atau menyalahi aturan yang diperjual belikan secara online di platform digital.

"Dalam melaksanakan tupoksi tugas pokok dan fungsi Badan Pengawas Obat dan Makanan, yakni melindungi, mengawasi, dan menjamin keamanan, kualitas, hasil dan kemanfaatan, baik itu obat, suplemen kosmetik termasuk pangan yang sangat luas termasuk kandungan isinya, kami membutuhkan dukungan dari kementerian Komdigi. Untuk itulah dilaksanakan pertemuan, audiensi hari ini," ujar Kepala BPOM Taruna Ikrar, Selasa (7/1/25).

Kepala BPOM mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan dan support dari Kementerian Komunikasi dan Digital. "Makanya itu yang menjadi tujuan kami. Targetnya hal-hal yang berhubungan dengan apa yang disebut dengan perdagangan online, yang hubungannya dengan tugas kami yaitu pengawasan obat dan makanan," tutur Kepala BPOM.

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, menyampaikan, pihaknya menyambut baik kolaborasi BPOM, terkhusus dalam rangka mengamankan masyarakat Indonesia, dari baik itu makanan, obat, kosmetik yang membahayakan, yang dijual dalam platform digital, baik itu melalui social media atau e-commerce.

"Kami memahami ini kerjasama yang sudah dibangun sejak lama, dan untuk saat ini kita sudah lebih dari 35 ribu konten telah ditangani sejak 2018 atas permintaan dari BPOM," terang Menkomdigi.

Karena secara teknis, lanjut Meutya, yang bisa menilai apakah ini aman dikonsumsi, sehat atau tidak itu ada di BPOM.

"Kemudian kami melakukan tindakan-tindakan di ruang digital untuk men-take down hal-hal yang memang membahayakan. Dan angka 35 ribu itu tadi meskipun terdengar banyak, dengan perkembangan teknologi saat ini yang sangat cepat, kita ingin angka ini naik," tegas Menkomdigi.

(ndt/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment