Tribratanews.polri.go.id - Surabaya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, M.Si., meminta kampung tangguh dan semangat kerelawanan masyarakat saat PPKM Mikro di wilayah Agloremasi Surabaya Raya dan Malang Raya kembali diaktifkan. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi adanya gelombang tiga Covid-19 di Jawa Timur.
Permintaan ini disampaikan Gubernur Jawa Timur saat meninjau isolasi terpadu (isoter) di asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Senin (7/2/22). Menurut Gubernur Jatim, tingginya angka Covid-19 di Jatim beberapa minggu terakhir membuat pemerintah Propinsi Jawa Timur terus mengetatkan kewaspadaan.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid 19 maupun Omicron, Satgas Covid-19 Jatim sudah menyiapkan beberapa isolasi terpadu, seperti reaktivasi badan pengembangan wilayah Suramadu (BPWS) wilayah Bangkalan Madura dengan menyediakan 330 bed, termasuk menyiapkan 164 RS untuk melayani pasien Covid-19.
Kapola Jatim juga meminta pemerintah daerah menghidupkan kembali program KampungTangguh di wilayahnya masing masing, khususnya Surabaya Raya dan Malang Raya. Hal ini diperlukan agar Covid-19 tidak meluas ke daerah lainnya.
“Jadi ketangguhan di kelurahan dan desa yang dulu sudah pernah terbangun ini memang direaktivasi. maka sama-sama kami bersama Forkopimda ini melakukan kunjungan monitoring. Kami ingin memastikan bahwa semua sudah bersiap untuk bisa memberikan layanan dan perlindungan terbaik bagi masyarakat jawa timur,” ujar Kapolda Jatim.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Jatim juga mengapresiasi kinerja kepada Bupati dan Wali kota se Jawa Timur yang melakukan testing dan tracing lebih dari standar WHO.