Tribratanews.polri.go.id - Cimahi. Pemkot Cimahi, Jawa Barat, rutin mengawasi kesehatan hewan ternak guna mencegah masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah itu.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Maryam, mengatakan langkah ini dilakukan untuk memastikan stabilitas produksi hewan ternak, serta melindungi masyarakat dari potensi dampak ekonomi akibat wabah tersebut.
“Kami sudah melakukan vaksinasi sebanyak 238 hewan ternak di Kota Cimahi untuk menjaga produksi ternak tetap stabil dan melindungi masyarakat dari potensi dampak ekonomi akibat wabah PMK," ujarnya, dilansir dari laman Antaranews, Senin (3/2/25).
Ia mengatakan pihaknya rutin melakukan sosialisasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, kepada para peternak soal wabah PMK.
“Petugas kesehatan hewan turun langsung ke lokasi peternakan untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya PMK, gejala klinis, serta cara pencegahannya. Jika ada hewan yang menunjukkan gejala, peternak bisa segera melapor kepada kami,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa selain edukasi, Dispangtan Kota Cimahi juga melakukan pemberian vitamin pada sapi yang sehat untuk memastikan daya tahan tubuh sapi tetap optimal.
"Dengan meningkatnya imunitas hewan ternak diharapkan bisa menangkal berbagai penyakit, termasuk PMK," jelasnya.
Menurut dia, PMK dapat menyebabkan efek serius pada sapi, seperti lemas, penurunan nafsu makan, hingga luka pada kuku yang melepuh.
Ia menyebutkan meski tidak menular kepada manusia, sapi yang terjangkit harus segera diisolasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para peternak tetap waspada dan berperan aktif dalam menjaga kesehatan hewan ternak mereka.
“Kolaborasi antara pemerintah, peternak, masyarakat umum, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama dalam mengendalikan wabah PMK agar tidak masuk ke Kota Cimahi,” jelasnya.
(fa/hn/nm)