Tribratanews.polri.go.id - Surbaya. Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran bersama jajarannya dan juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa serta Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah melaksanakan silaturahmi sekaligus menyerahkan bantuan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor 2 di Ponorogo, Jawa Timur. Ponpen ini juga merupakan Ponpes Tangguh yang digagas oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran.
Untuk menekan penyebaran dan menjaga kesehatan ribuan santri lainnya, Polda Jatim dan juga Pemprov serta Pangdam mengirimkan bantuan alat kesehatan dan juga sembako. Sebanyak 22.000 kotak masker dan 1.500 alat rapid test dan 50 thermal gun yang diserahkan. Termasuk bantuan pangan 1 ton beras, 150 kilogram gula pasir, dan 150 liter minyak goreng, serta 100 paket sembako.
“Kami ingin seluruh santri tetap belajar dan beribadah. Dan kami ingin seluruh santri serta pengurus para ustadz tetap dalam keadaan sehat wal afiat. Kita sama-sama berusaha mencegah penyebaran Covid-19 ini. Dan saya lihat, protokol kesehatan telah dilaksanakan dengan baik di Ponpes ini,” jelas Kapolda.
Irjen Pol Fadil Imran juga mengatakan bahwa bantuan Polri-TNI dan Pemprov sebagai wujud dukungan kepada Ponpes Gontor 1 Ponoroga untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. “Silaturahmi serta penyerahan bantuan Polri-TNI dan Pemprov sebagai wujud dukungan kami kepada Ponpes Gontor 1 Ponoroga untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. Tim kuratif sudah turun bersama Dokkes Polda dan Kodam. Supaya ada langkah-langkah yang dapat kami maksimalkan,” terangnya.
Sebelumnya Polda Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Pemprov Jatim telah mengerahkan tim kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim bersama sejumlah dokter. Rapid test serta edukasi kesehatan telah dilaksanakan ke seluruh santri.
Tim dokter juga telah melakukan penanganan terhadap belasan santri terkonfirmasi positif, Melakukan tracing terhadap kontak erat pasien positif Covid-19, serta melakukan tes cepat terhadap santri lainnya.
Gubernur Jatim Kofifah berharap, dengan upaya penanganan oleh tim dokter dan tim tracing, disertai bantuan peralatan itu, santri, ustadz dan ustadzah serta pengurus pesantren makin disiplin menegakkan protokol kesehatan.
“Pondok Modern Darussalam Gontor telah membuktikan bahwa mereka pesantren tangguh. Kami apresiasi upaya disiplin protokol kesehatan yang sejatinya sudah dilakukan, bahkan santri yang kembali sudah dicek kondisi kesehatan,” terang Khofifah.
(Bg/bq/hy)