Kapolda NTB: Aktivis Mahasiswa Adalah Mitra Penegak Hukum Dalam Menebar Kebaikan

2 November 2020 - 10:06 WIB
Tribratanews.polri.go.id - Mataram. Kapolda NTB, Irjen. Pol. Muhammad Iqbal, S.I.K., M.H., menegaskan seluruh aktivis mahasiswa pada hakekatnya adalah mitra bagi aparat penegak hukum, sehingga tidak perlu berhadap-hadapan apalagi dalam suasana penuh kekerasan.

Hal itu disampaikan oleh Kapolda NTB dalam acara pelatihan Moslem Influencer Academy (MIA) yang diselenggarakan Pengurus Daerah KAMMI Kota Mataram di Aula Gubernur Nusa Tengara Barat (NTB) pada Sabtu (31/10/2020).

"Aktivis mahasiswa, terutama dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) merupakan mitra Polda dan aparat penegak hukum pada umumnya dalam menebarkan pesan-pesan kebaikan dan kedamaian,” jelas Kapolda NTB.

Pada kesempatan itu, Jenderal Bintang Dua itu mengungkapkan bahwa sekitar 81 juta penduduk Indonesia tergolong generasi milenial yang berarti 32 persen dari total populasi Indonesia. Mereka bercirikan percaya diri tinggi, berorientasi kesuksesan, toleran, kompetitif dan haus mencari perhatian.

“Persoalannya, mampukah kaum muda milenial menjadi agent of change di Indonesia? Siapkah Anda membangun dan mewariskan nilai-nilai perjuangan bangsa?” ujarnya.

Para mahasiswa menyatakan siap secara seremtak. Acara pelatihan diikuti 75 peserta secara social distancing dari kampus perguruan tinggi negeri dan swasta di Mataram, serta perwakilan cabang dan komisariat KAMMI di NTB. Peserta lain dapat mengikuti acara secara daring.

Ketua PD Kammi Kota Mataram, Arif Rahman dalam sambutanya mengatakan bahwa tujuan pelatihan untuk merespon kegelisahan kaum muda atas kondisi kebangsaan dan kedaerahan yang semakin tidak menentu.

“Mudahan-mudahan dengan lahirnya anak-anak muda intelektual dan terampil dalam pengelolaan media sosial akan mampu menyampaikan pesan kebangsaan dan vibrasi positif kepada dunia bahwa Indonesia bukan bendera lusuh tanpa nama dan Provinsi NTB itu indah, aman dan damai sehingga seluruh dunia tertarik mengunjungi NTB,” ungkap Arif yang tercatat sebagai mahasiswa UIN Mataram.

Provinsi NTB baru saja pulih dari bencana gempa (2018) dan kini menghadapi pandemi Covis-19 yang memukul ekonomi rakyat dan sektor pariwisata.

(my/bq/hy)

Share this post

Sign in to leave a comment