Kapolri: Puncak Arus Mudik Diprediksi Terjadi Nanti Malam

28 March 2025 - 14:34 WIB
Dok. Polri

Tribratanews.polri.go.id - Cikampek. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan arus mudik di KM 70 Tol Cikampek Utama (Cikatama). Menurut Kapolri, sejak tadi malam telah diberlakukan rekayasa lalu lintas berupa one way.

“Sempat dilakukan tiga kali perubahan one way yang awalnya dari Kilometer 47 sampai dengan 70, kemudian karena kepadatan yang meningkat, sehingga kemudian dilaksanakan one way yang kedua di KM 70 sampai dengan 188, dan menjelang pagi dilaksanakan one way sampai dengan KM 161, dan tadi pagi dilaksanakan black out untuk menarik one way dari KM 70 sampai dengan KM 414 Kalikangkung,” ujar Jenderal Sigit, Jumat (28/3/25).

Jenderal Sigit menyampaikan, puncak arus mudik sendiri diprediksi terjadi nanti malam. Oleh karenanya, seluruh jajaran kepolisian di lapangan diminta terus waspada dan sigap untuk menghadapi puncak arus mudik tersebut.

“Dan khususnya pola dari masyarakat yang melaksanakan mudik akan mencapai puncaknya pada saat menjelang subuh atau pasca sahur,” ungkap Kapolri.

Ditambahkan Jenderal Sigit, sejauh ini sudah ada 54,2 persen yang meninggalkan Jakarta dan mengarah ke timur.

Di sisi lain, Kapolri menuturkan bahwa terjadi penurunan angka kecelakaan jika dibanding pada periode 2024. Pada tahun lalu, terjadi 31 kejadian kecelakaan. Sedangkan tahun ini, sampai dengan H-3 sudah ada penurunan 16 persen.

“Kemudian untuk jumlah korban dari 54 menjadi 45, artinya turun 17 persen. Dan yang meninggal dari tahun 2024 12 saat ini menjadi 3, artinya turun 75 persen,” jelas Jenderal Sigit.

Lebih lanjut Kapolri menerangkan, mudik tahun ini pun dapat diartikan semakin lebih baik dari sisi keamanan. Diharapkan jumlah kejadian kecelakaan pun akan semakin menurun hingga akhir Operasi Ketupat 2025 dilaksanakan.

Terkait kecepatan sendiri, berdasarkan data tercatat rata-rata kecepatan laju kendaraan pemudik dari Jakarta sampai Jawa Tengah berkisar pada 5 jam 12 menit. Untuk rata-rata perjalanan mencapai 11,5 dari 70,74 km per jam di hitungan tahun lalu, menjadi 82,94 persen per jam periode ini.

“Dan kali ini kita mencoba untuk melaksanakan perubahan cara bertindak, khususnya rekayasa. Kalau dulu kita tarik one way langsung dari 70,414, tapi kali ini bertahap. Dan kita lihat juga hasilnya ada perbaikan yang siap dikatakan,” ujar Kapolri.

(ay/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment