Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengimbau generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk memanfaatkan kecerdasan artifisial (AI) tanpa melupakan nilai budaya bangsa. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan budaya agar tidak tergeser oleh kemajuan teknologi.
"Pemimpin masa depan harus memiliki kebijaksanaan. Berhadapan dengan teknologi yang nyaris tanpa nilai, kita perlu menanamkan nilai budaya kita," ujar Menkomdigi, Rabu (11/12/24).
Menkomdigi mencontohkan Kampoeng Cyber di Yogyakarta sebagai bukti keberhasilan perpaduan teknologi dengan nilai budaya lokal. Didirikan pada Juli 2008 oleh warga RT 036 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, Kampoeng Cyber tetap mempertahankan nilai gotong-royong sambil menghadirkan konektivitas digital yang terjangkau bagi masyarakat sekitar.
"Kampoeng Cyber adalah contoh kolaborasi sukses di mana teknologi dipadukan dengan kebudayaan, dan hasilnya sangat positif. Gerakan ini menunjukkan bahwa teknologi dapat mendukung nilai budaya tanpa mengorbankannya," jelas Menkomdigi.
Ia berharap generasi muda Indonesia dapat menjadi pemimpin yang mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak, menjaga keseimbangan antara inovasi dan nilai budaya lokal.
(ndt/hn/nm)