Langkah Polri untuk sementara menunda dulu perizinan pertandingan sepakbola Liga 1 dan Liga 2, memang menjadi keputusan yang tidak populer.
Berbagai kecaman diarahkan pada Korps Bhayangkara, karena larangan tersebut, padahal Satgas Penanganan Covid 19 semula sudah memberikan lampu hijau atas penyelenggaraan liga tersebut. Memang tidak ada keputusan yang bisa menyenangkan semua pihak, apalagi hajatan liga sepakbola sudah ditunggu pemain, penyelenggara dan tentu para supporter.
Namun keputusan berat ini harus diambil, menyusul meningkatnya jumlah mereka yang terpapar Covid 19, sehingga kerumunan penonton sepakbola yang kemungkinan masih terjadi di luar stadion, karena mereka tidak bisa masuk stadion, harus bisa dicegah dan dihindari, dengan jalan menangguhkan dulu kompetisi sepakbola tersebut.
Jika ada pihak yang mencoba membandingkan hajatan ini dengan pilkada serentak, tentu secara essensial masih bisa dibedakan, karena amat sulit mengatur supporter sepakbola apalagi karena mereka tidak masuk ke lapangan, yang justru menimbulkan kerumunan di mana-mana. Sekarang daripada meributkan keputusan tersebut, ada baiknya insan sepakbola menyiapkan berbagai langkah yang perlu disiapkan, jika izin pertandingan sepakbola sudah kembali diberikan.
Jangan sampai kejadian, baru latihan persiapan saja, sudah banyak yang terpapar Covid 19, seperti yang terjadi di tim Bajul Ijo, Persebaya Surabaya dimana ada empat dan 2 official yang positif Covid-19. Anggaplah waktu ini untuk mematangkan semua persiapan, agar nantinya pertandingan sepakbola adalah even yang aman dan tidak membahayakan kesehatan dan kehidupan seseorang.
Mari kita bersabar, mari kita siapkan lebih baik lagi, liga sepakbola nasional kita. Agar nanti jika sudah digelar, kita semua bisa menonton dengam asik dan aman dari Covid-19.