Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pemerintah Indonesia mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar menjadi organisasi yang bersatu, adaptif, dan bermanfaat bagi umat dan dunia, termasuk melalui pemajuan hak-hak perempuan.
Direktur Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat pun menyampaikan empat pesan utama dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-49 OKI di Nouakchott, Mauritania.
Baca Juga: Kapolda Jateng PTDH dan Proses Pidana Lima Bintara Penerima Suap
Pertama adalah mengenai pemajuan hak-hak perempuan. Menurut Tri, Islam sangat menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak perempuan. Apalagi, kontribusi perempuan dalam dunia Islam, nyata.
Untuk itu lah, Indonesia mendorong OKI agar menjadikan isu hak perempuan sebagai salah satu perhatian utama. "OKI Harus berada di garda terdepan," ujarnya, Senin (20/3/2023).
Pesan selanjutnya adalah mendorong OKI memainkan peran lebih besar dalam mengatasi situasi di Afghanistan. Indonesia meminta OKI agar mendesak Pemerintah Taliban membatalkan kebijakan yang membatasi hal perempuan, termasuk di hak memperoleh pendidikan.
"Pesan ketiga adalah ihwal dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Di tengah kesewenangan penjajahan Israel, Indonesia melihat pentingnya OKI untuk bersatu dan melakukan langkah konkret mendukung Palestina," jelasnya.
Terakhir adalah penting bagi OKI memperkuat kerja sama dalam bidang pembangunan. Ia melihat, OKI dapat memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan umat.
"Beberapa vidang kerja sama yang diusulkan Indonesia antara lain pengembangan vaksin, kesiapsiagaan, dan penanggulangan bencana dan industri halal," tutupnya.
(ndt/hn/um)