Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Manajemen Bumame Farmasi mengapresiasi Polda Metro Jaya yang mengungkap pemalsuan surat hasil tes usap (PCR) diduga melibatkan selebgram.
"Kasus ini sangat mencemarkan nama baik perusahaan, dokter dan juga negara. Semoga dengan tertangkapnya oknum yang terlibat, nama Bumame Farmasi tidak lagi dikaitkan dengan pemalsuan surat hasil PCR swab test," jelas Direktur Utama Bumame Farmasi, James Wihardja.
Pihaknya melaporkan dugaan pemalsuan hasil tes usap dengan mencantumkan kop surat Bumame Farmasi ke Polda Metro Jaya. James menuturkan laporan tersebut itu tidak hanya untuk kepentingan perusahaan, namun bagi kepentingan negara.
Untuk mencegah pemalsuan hasil tes PCR pada masa mendatang, Bumame Farmasi akan mengimplementasikan kode "QR" unik pada seluruh kop surat perusahaan tersebut. James mengaku, sebelumnya sudah melakukan penyidikan internal terhadap seluruh dokter dan tidak ditemukan adanya kerja sama dengan oknum pemalsu hasil tes PCR.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya meringkus tiga orang diduga pelaku pemalsuan surat tes usap "polymerase chain reaction" (PCR) yang dipasarkan secara daring melalui media sosial. PCR merupakan salah satu metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.
"Modusnya memalsukan data atas nama PT BF, untuk bisa lolos berangkat ke Bali dengan memalsukan bukti tes usap (swab)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus.
Tiga pelaku pemalsuan tersebut, yakni MFA yang ditangkap di Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya, EAD yang ditangkap di Bekasi dan MAIS yang diamankan petugas di Bali.