Di tengah berbagai kebisingan issu-issu lain yang lebih menarik pemberitaan, seperti issu nasional penolakan terhadap UU Cipta Kerja serta issu lokal penyelidikan yang dilakukan TGPF atas penembakan pendeta di Intan Jaya Papua, tidak menyurutkan dan menghalangi Polda Papua untuk melanjutkan program mereka "Polda Papua Peduli Pendidikan".
Melalui program tersebut, Polda Papua terus melanjutkan aktifitas yang langsung dirasakan masyarakat Papua, yang masih terbatas aksesnya terhadap pendidikan.
Di seluruh jajaran, kesatuan dan tingkatan, Polda Papua mengirimkan anggotanya untuk ikut membantu proses belajar mengajar, baik menjadi guru di kelas, guru non formal di tengah masyarakat atau membantu kegiatan belajar dan mengajar lainnya.
Melalui Polda Papua Peduli Pendidikan, jelas kehadiran polisi di bumi cendrawasih bukan lagi sekedar menjaga keamanan masyarakat di sana, tapi betkontribusi langsung terhadap permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat Papua.
Tentu saja apa yang dilakukan polisi di Papua patut diapresiasi dan harus dipublikasikan ke seluruh masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi contoh bahwa kehadiran mereka dibutuhkan masyarakat Papua dan dapat menghilangkan stigma negatif yang banyak disuarakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang selalu menjelekkan kehadiran polisi di sana.