Tribratanews.polri.go.id – Padang. Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol. Drs. Toni Harmanto, M.H., membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Peran Masyarakat Dalam Mengimplementasikan Nagari Tageh Kesehatan, Keimanan, Pangan, Ekonomi dan Menangkal Intoleransi, Radikalisme serta Terorisme Guna Mewujudkan Situasi Kamtibmas Yang Aman dan Kondusif di Ballroom hotel Grand Zuri Padang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalisasi harkamtibmas melalui peran aktif dari berbagai unsur masyarakat dalam menghadapi berbagai permasalahan yang sedang di hadapi saat ini.
“Penanganan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 dan menangkal intoleransi, radikalisme serta terorisme,” jelas Kapolda Sumbar, Selasa (26/01/2021).
Kapolda Sumbar mengatakan bahwa salah satu eksistensi dan peran aktif masyarakat dalam penanganan Covid-19 dapat dilihat dari keberadaan kampung tangguh nusantara yang lebih dikenal dengan nama Nagari Tageh Rumah Gadang yang dibangun secara swadaya untuk melindungi warganya dari penularan Covid-19 dengan upaya pembuatan Nagari Tageh.
“Tidak hanya bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 namun juga bertujuan masyarakatnya dapat mengembangkan Nagarinya,” jelas Jenderal bintang dua tersebut.
Disebutkan, dari 1.169 jumlah Kelurahan/ Nagari di Provinsi Sumbar, sampai saat ini sudah terbentuk sebanyak 192 Nagari Tageh di bawah binaan 918 Bhabinkamtibmas dan 1.000 lebih mahasiswa dengan kriteria 11 (sebelas) Tageh Yaitu :
1. Tageh Pangan Lingkup Pertanian;
2. Tageh Keimanan/Beragama, Beradat Dan Berbudaya;
3. Tageh Keamanan;
4. Tageh Pendidikan;
5. Tageh Kesehatan;
6. Tageh Ekonomi;
7. Tageh Bundo Kanduang;
8. Tageh Rangmudo Paga Nagari;
9. Tageh Informasi Berbasis Digital;
10. Tageh Bencana;
11. Tageh Hukum.
“Yang nantinya akan disampaikan oleh para narasumber yang tergabung dalam Nagari Develompent Center (NDC),” jelas Kapolda Sumbar.
Lanjut Kapolda, eksistensi peran aktif masyarakat lainnya juga ada pada Pokdarkamtibmas karena anggota Pokdar yang tergabung berasal dari berbagai elemen masyarakat dan bermacam profesi. adapun peran Pokdarkamtibmas sebagai fasilisator pemecahan masalah, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari solusi dengan prinsip Alternative Dispute Resolution (ADR) yang berbasis kearifan lokal, selain itu Pokdarkamtibmas dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang potensi gangguan kriminalitas.
Kemudian, beberapa kelompok-kelompok intoleransi, radikalisme yang melakukan tindakan teroris akan mempengaruhi kehidupan masyarakat Sumatera Barat. “Untuk ini dituntut kepada Tomas, Toga, Toda dan Todat agar berperan aktif dalam menangkal intoleransi, radikalisme serta terorisme dengan menanamkan agama, dasar hukum dan adat yang ada di tengah-tengah masyarakat Sumatera Barat,” jelas Kapolda Sumbar.
“Mari kita waspadai dan tangkal segala bentuk aksi intoleransi, radikalisme, serta terorisme. aktivitas terorisme selain melakukan aksi teror, mereka sering melakukan penyebaran kabar bohong atau hoaks yang bertujuan untuk memecah belah masyarakat,” jelas Kapolda Sumbar.
Kapolda Sumbar juga mengatakan bahwa, perlunya kita mewaspadai perkembangan model aksi teror yang dilakukan dengan terus tumbuh secara sporadis dan mandiri. untuk mengetahui lebih jelasnya pada hari ini kita juga mengundang dan menghadirkan narasumber yang dulu pernah tergabung dalam kelompok teroris.
“Beliau akan sharing pengalaman untuk membuka mata kita dan tentunya untuk mengingatkan bahaya dan ancaman terorisme yang dapat menyasar siapa saja,” jelas Kapolda Sumbar.
FGD ini dihadiri oleh Rektor Unand Prof. Yuliandri, Pejabat Utama Polda Sumbar, narasumber, tokoh Agama, tokoh masyarakat serta tokoh adat.