Polisi Berikan Bimbingan Psikologis untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air

13 January 2021 - 09:35 WIB
Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Polri akan memberikan bimbingan psikologi untuk keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh diantara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Pemberian bimbingan psikologi ini dirasa perlu untuk membuat para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya bisa tabah dan menerima musibah tersebut.



Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Rusdi Hartono berharap kegiatan tersebut bisa memberikan dampak positif kepada keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut yang datang ke RS Polri untuk memberikan data antemortem guna proses identifikasi.


"Kita memberikan bimbingan agar keluarga korban secara psikologis tidak terganggu dan bisa menerima musibah itu. Ya, mudah-mudahan semua berjalan efektif bisa membantu keluarga korban menerima keadaan dan psikologi keluarga korban bisa tetap normal," jelas Karo Penmas.


Untuk diketahui,  Polri telah mendirikan dua posko antemortem untuk pendataan korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di kawasan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) lalu.


Keluarga korban yang datang ke posko dianjurkan membawa dokumen seperti Kartu Keluarga atau ijazah untuk pencarian sidik jari. Lalu, dokumen lainnya yang bisa dibawa adalah data perawatan gigi seperti hasil rontgen gigi.


Selain itu, barang-barang seperti sikat gigi yang biasa dipakai atau pakaian dalam yang telah dipakai namun belum dicuci bisa juga dibawa untuk proses identifikasi.


Sejauh ini, tim DVI telah menerima 16 kantong jenazah dan 3 kantong properti yang merupakan potongan badan pesawat tersebut. Saat ini, pihaknya akan melakukan identifikasi terhadap jenazah tersebut.


Selain itu, hingga Senin (11/1) pagi, RS Polri juga sudah menerima 40 DNA korban kecelakaan pesawat tersebut. Dalam hal ini, polisi memastikan tidak akan data DNA ganda karena tim akan melakukan proses verifikasi terhadap data yang masuk.

Share this post

Sign in to leave a comment