Tribratanews.polri.go.id - Sumedang. Polres Sumedang melaunching 2 unit kendaraan siaga bencana. Kegiatan itu dilaksanakan pada acara apel kesiapsiagaan bencana, yang dihadiri berbagi stake holder, bertempat di Polres Sumedang.
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto melalui Wakapolres Sumedang Kompol Asep Agustoni, mengatakan, sampai saat ini penyelenggaraan penanggulangan bencana masih lemah.
Untuk itu, seiring dengan banyaknya potensi daerah rawan bencana, semua pihak diharapkan mampu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana, guna mengurangi tingkat risiko dari bencana itu.
"Dengan semakin meningkatnya intensitas bencana dan keragamannya, maka upaya penanggulangan bencana perlu ditangani secara komprehensif, multi sektoral, terpadu dan terkoordinasi antara pemerintah dan steak holder lainnya," jelasnya.
Terlebih dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014, dinyatakan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi bagian dari prioritas pembangunan nasional, yaitu prioritas nomor 9 dengan substansi inti lingkungan hidup dan pengelolaan bencana.
Khusus mengenai pengelolaan bencana, lebih diarahkan pada peningkatan kemampuan penanggulangan bencana. Yakni penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat, dalam usaha mitigasi risiko serta penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan.
Pembentukan tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai dilokasi yang rawan bencana di wilayah Kabupaten sumedang.
"Belajar dari pengalaman menghadapi berbagai kejadian bencana di Kabupaten Sumedang, maka dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara terencana dan terintegrasi. Sehingga pengelolaan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh," terangnya.
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa Kabupaten Sumedang yang memiliki kondisi geografis berupa pegunungan, memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi, khususnya angin kencang, hujan deras, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
"Untuk itu, momentum apel kesiapsiagaan ini, bertujuan untuk mengecek kesiapan seluruh personel serta kelengkapan sarana dan prasarana pendukungnya. Selain itu, harus ada keterpaduan unsur lintas sektoral dan masyarakat yang turut peran aktif dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam," pungkasnya.