Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Polri mengusung prinsip BETAH dalam rekrutmen anggota di 2023 ini. As SDM Kapolri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan, BETAH memiliki filosofi yakni bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.
"Ini merupakan implementasi dari Bapak Presiden tentang penerimaan Polri harus transparan dan akuntabel serta menguasai iptek yang kekinian. Selain prinsip BETAH, hal yang harus dipedomani adalah clear and clean, bebas calo dan bebas KKB," ujar Irjen Pol. Dedi di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Polri, kata Irjen Pol. Dedi, membentuk pengawas eksternal yang bakal mengawasi proses dan tahapan seleksi. Polri dan Kompolnas menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), perhimpunan psikologi, Dukcapil, Kementerian Pendidikan, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Agar proses rekrutmen ini akan terus berjalan sesuai dengan arahan Bapak Presiden yakni transparan dan akuntabel. Tahun ini terobosan Polri melibatkan media contoh Detikcom karena dari 2022 melaksanakan Hoegeng Awards," tutur Irjen Pol. Dedi.
Baca Juga: Antisipasi Kenaikan Harga, Satgas Pangan Polri Cek Pasar di Kota Bandung
Irjen Pol. Dedi menegaskan, akan ada tindakan tegas jika anggota terbukti melakukan penyimpangan pada rekrutmen.
Lebih lanjut, dalam rekrutmen tahun ini, Polri membuka rekrutmen sebanyak 13.000. Rinciannya, 175 orang di Akpol, 11.500 orang di Bintara, dan 1.600 orang di Tamtama.
"Yang dilakukan Polri saat ini mencari bibit yang terbaik, melihat poin penting yang terdapat yaitu ideologi sebagai pelindung serta pengayom betul-betul ada di dalam diri pendaftar. Para pendaftar harus memiliki jiwa menjadi Bhayangkara, sebetulnya memiliki minat yang banyak. Jangan sampai memiliki motivasi yang keliru," tutup Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto di kesempatan yang sama.
(ndt/hn/um)