Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Event ini mengusung konsep tetralogi dengan melibatkan empat kota besar: Banyuwangi (26 Januari), Kediri (23 Februari), Madiun (April), dan Surabaya (Juni).
Bagus Ramadhani selaku ketua panitia menjelaskan, bahwa East Java Running Fest tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga upaya mempromosikan potensi budaya dan pariwisata di kota-kota penyelenggara, termasuk Kediri.
“Kediri memiliki nilai tambah, baik dari segi budaya maupun jumlah pelari yang luar biasa. Kota ini sangat potensial dalam menjaring bibit atlet pelajar dari Jawa Timur,” ujar Bagus dalam konferensi pers, di Memorial Park, Jumat (10/1/25).
Acara tersebut terbuka untuk kategori master, umum, dan pelajar (usia 11-17 tahun). Para pelari dapat memilih rute sejauh 5 km dan 10 km, sementara peserta yang ingin berpartisipasi dalam fun walk atau jalan sehat bisa menempuh jarak 2-3 km.
Biaya pendaftaran untuk kategori umum adalah Rp 225 ribu untuk 5 km dan Rp 250 ribu untuk 10 km, termasuk jersey dan medali. Sementara itu, kategori pelajar hanya dikenakan biaya Rp 100 ribu.
“Pesan dari Kapolda agar kami membuka kategori pelajar tujuannya untuk menjaring bibit bibit atlet di Jawa Timur,” terangnya
Pendaftaran akan dibuka mulai Senin, 13 Januari hingga 13 Februari 2025 melalui website www.eastjavarunningfest.com untuk Kota Kediri. Panitia menargetkan 2.000 peserta ikut memeriahkan event EJRF yang pertama kalinya digelar ini.
Sebagai salah satu Tuan Rumah, Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji melalui Wakapolres, Kompol Yanuar Rizal Ardhianto, menyatakan dukungan penuh untuk acara ini.
“Kami menyambut baik kegiatan ini dan berharap masyarakat Kota Kediri serta Kabupaten Kediri dapat berpartisipasi. Terkait rute masih tahap survey namun yang jelas berada di wilayah Polsek Kota Kediri,” jelas Kompol Yanuar.
East Java Running Fest di Kediri diharapkan dapat menjadi ajang untuk mempromosikan budaya lokal dengan para pelari ikut mengabadikan momen sekaligus menjaring bibit atlet muda yang potensial.
(sy/hn/nm)