Tribratanews.polri.go.id - Papua- Beredar berita di Media Sosial, Dimana salah satu Pentolan ataupun Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wilayah Maybrat, Papua Barat memilih untuk kembali ke Pangkuan NKRI. Hal itu disampaikan Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III, Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa.
Anggota KKB tersebut bernama Setam. Ia menyerahkan dirinya ke Pos TNI di Kampung Kisor. Setelah itu, personel TNI akan menyerahkan Setam ke Polres Maybrat.
Kapen Kogabwilhan III itu menjelaskan bahwa Setam masih berada di Pos Kisor untuk diminta keterangan, selanjutnya diserahkan ke kepolisian untuk proses lebih lanjut. Ia juga menerangkan keterlibatan Setam dalam beberapa aksi yang diikutinya bersama Kelompok Kriminal Bersenjata.
Baca Juga: Ini Lima Objek Wisata untuk Kunjungan Delegasi World Water Forum ke-10 di Bali
“Setam diserahkan ke Kepolisian karena dia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Dia terlibat kasus penyerangan Pos Komando Rayon Militer (Koramil) Kampung Kisor pada 2021. Dalam insiden itu, 50 anggota KKB Kelompok Goliath Tabuni menyerang pos TNI di Kisor, yang mengakibatkan empat prajurit TNI AD gugur,” terangnya.
Sebelumnya, diketahui keberadaan setam sempat diberitahukan oleh Masyarakat setempat kepada Aparat Keamanan yang sedang bertugas di Daerah tersebut. “Masyarakat memberitahukan kepada kami bahwa ada 2 Anggota KKB yaitu Setam Same dan Simon Fatemte yang sedang berada di Kampung Roma dan Kampung Tolak,” ungkapnya.
Selanjutnya, setelah mendapat informasi tersebut aparat keamanan langsung menuju lokasi dan mendapatkan Setam Same. Ia pun langsung di bawa untuk dimintai keterangan.
Sementara, untuk Simon Fatemte, tidak mengikuti jejak Setam. Simon memilih kabur kembali ke hutan.
Dalam surat pernyataannya yang lengkap dengan tanda tangan di atas materai, Setam menyatakan kembali ke NKRI secara sukarela alias tanpa paksaan. Dia pun berjanji tidak akan kembali bergabung dengan KKB.
Setam dalam suratnya itu, juga menyatakan bersedia untuk membantu pemerintah RI, TNI-Polri untuk memberikan informasi mengenai keberadaan KKB. Termasuk anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TNBP) yang saat ini masih bergerilya di hutan.
(ta/hn/nm)