Tribratanews.polri.go.id - Lombok Barat. Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Irjen. Pol. Drs. Djoko Poerwanto melakukan silatuhrahmi ke Pondok Pesantren Al Islhuddiny Kediri dan Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri Kec. Kediri Kab. Lombok Barat, Kamis (6/1/22).
Pada kesempatan tersebut Kapolda NTB disambut hangat oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al Islhuddiny Kediri Drs. TGH. Muhclis Ibrahim M.Si. “Kedepannya diharapkan adanya dukungan dan kerjasama dari para Tokoh Agama Pimpinan Pondok pesantren dalam menjaga Harkamtibmas,” ujar Kapolda NTB.
Sementara terkait kasus penyerangan salah satu ponpes di Kabupaten Lombok Timur, Kapolda NTB ini berharap toga yang ada di Lombok Barat, ikut adil memberi pemahaman kepada masyarakat dan mempercayakan penyelesaiannya kepada kepolisian. "Kiranya peran aktif dari para tokoh agama, pimpinan pondok pesantren memberikan pemahaman kepada masyarakat, untuk menjaga kemaslahatan umat dalam menciptakan kondusifitas keamanan," terang Kapolda NTB.
Pati Polri kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah 55 tahun lalu itu, secara khusus memerintahkan dan atau menekankan Kapolres Lombok Barat, melanjutkan nota kesepahaman (MoU) yang telah terjalin. “Seperti pelaksanaan vaksinasi, bahaya narkoba, dan tertib berlalulintas,” sebutnya.
Sementara pimpinan Ponpes Al-Islahuddiny Drs. TGH. Muhclis Ibrahim M.Si., mengapresiasi langkah dan komitmen Kapolda NTB Irjen. Pol. Drs. Djoko Poerwanto yang belum sebulan menjabat Kapolda NTB. “Selaku pimpinan Ponpes bersama tokoh agama Kabupaten Lombok Barat, akan mendukung langkah Kepolisian dalam menjaga kondusifitas keamanan,” tegas Drs. TGH. Muhclis Ibrahim M.Si.
“Terkait dengan adanya penyerangan salah satu pondok (ponpes, red) di wilayah Lombok Timur, kami sudah melakukan koordinasi dengan para tokoh agama untuk mengkodusifkan jamaah,” tambahnya.
Sedangkan dalam kesempatan bersilaturrahmi dengan pimpinan Ponpes Nurul Hakim, TGH. Muharrar Mahfudz mengungkapkan hal senada dengan Drs. TGH. Muhclis Ibrahim M.Si., bahwa kondusifitas kamtibmas juga berbanding lurus dengan aktifitas pembelajaran santri.
Dalam kesempatan tersebut TGH. Muharrar juga menjelaskan situasi terkini di Ponpes Nurul Hakim. "Kami di sini memiliki sarana pendidikan dari tingkat bawah sampai tingkat atas, contohnya seperti dari TK (taman kanak-kanak, red) sampai tingkat perguruan tinggi," pungkasnya.