Tribratanews.polri.go.id - Mataram. Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal mengimbau agar Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan evaluasi terhadap objek wisata dan aktivitas di ruang publik agar kembali ditutup untuk mengantisipasi penularan virus Corona (COVID-19).
Kapolda mengatakan pemerintah harus bersikap tegas kepada masyarakat dan pengelola wisata dan ketegasan pemerintah itu penting demi melindungi masyarakat dari penularan virus Corona. "Kita yang mendorong, mendorong kepala daerah bertindak tegas. Jadi ketegasan kepala daerah ini penting sekali sebagai wujud melindungi warganya dari penyebaran virus Corona," jelasnya, Selasa (14/7/20).
Irjen Pol Mohammad Iqbal jug mengatakan TNI-Polri di Mataram secara masif melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap setiap kegiatan agar menerapkan protokol kesehatan. TNI-Polri juga menegur pihak yang tak mengindahkan aturan. "Ketegasan kepala daerah adalah simbol kalau dia benar-benar melindungi rakyatnya," jelas Kapolda.
Jenderal Bintang Dua tersebut meminta pengelola wisata tidak mementingkan keuntungan semata. Dia tidak segan melakukan penindakan jika ada pelanggaran selama pengelola hanya mementingkan keuntungan. "Peran pengelola wisata juga penting sekali. Jangan mereka mementingkan benefit tanpa mementingkan keselamatan. Kalau ada celah sanksi pidana, akan kita lakukan, dalam catatan kalau pengelola tempat wisata hanya mementingkan keuntungan semata," terang Kapolda.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Mataram menutup kembali objek wisata pantai dan aktivitas di ruang publik yang dinilai berpotensi menjadi pusat penularan COVID-19. Penutupan ini didasari evaluasi yang telah dilakukan.
"Dari hasil evaluasi, warga yang datang ke objek wisata pantai dan ruang publik, salah satunya di CFD (car free day), tidak disiplin menerapkan protokol COVID-19. Jadi kami putuskan ditutup daripada menimbulkan klaster baru," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Senin (13/7)
(bg/bq/hy)