Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Ahmad Riza Patria, menegaskan pentingnya desa-desa di Indonesia menjadi penyedia utama bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis yang dijadwalkan mulai berjalan pada 2025.
"Setiap desa harus mandiri. Tidak boleh ada kabupaten membeli kebutuhan pangan program ini dari kabupaten lain, bahkan antar kecamatan sekalipun," ujar Wamendes, Jumat (29/11/24).
Menurutnya, Kemendes PDTT tengah memetakan potensi pangan di berbagai desa untuk memastikan setiap wilayah mampu berkontribusi dalam mendukung program tersebut. Dengan optimalisasi potensi lokal, desa-desa diharapkan menjadi penyokong utama kebutuhan pangan bergizi, seperti beras, sayuran, buah, ikan, telur, dan daging.
Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini dirancang untuk menyasar 82,9 juta jiwa. Badan Gizi Nasional telah menetapkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan koperasi sebagai pemasok utama kebutuhan pangan, didukung oleh pembentukan Satuan Pelayanan Gizi.
Setiap Satuan Pelayanan Gizi akan melayani hingga 3.000 jiwa, mencakup anak-anak dari jenjang PAUD hingga SMA, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Strategi ini diharapkan dapat mengatasi persoalan gizi buruk yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
Presiden Prabowo juga memperkenalkan program ini di KTT G20 di Brasil pada Senin (18/11). Dalam forum tersebut, ia menyampaikan bahwa kelaparan dan kemiskinan tetap menjadi masalah nyata bagi Indonesia, dengan 25% anak-anak di negara ini mengalami kelaparan setiap hari.
"Melalui program ini, pemerintah berharap dapat memperkuat kemandirian desa, meningkatkan kualitas gizi masyarakat, serta mempercepat pengentasan kemiskinan," tutup Wamendes.
(ndt/hn/nm)
