Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Beredar di media sosial sebuah postingan dengan narasi yang menyebut bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan varian baru Covid-19 lebih menular di antara orang-orang yang divaksinasi dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi.
Faktanya, dilansir dari politifact.com, CDC mengklarifikasi bahwa narasi yang benar adalah varian Covid-19 mungkin lebih mampu menyebabkan infeksi pada orang yang sebelumnya pernah menderita Covid-19. Pada tanggal 23 Agustus 2023, CDC menerbitkan ringkasan penilaian risiko untuk varian baru Covid-19, BA.2.86.
Baca Juga: [Disinformasi] Keputusan Resmi FIFA Bubarkan AFF
Dalam rangkumannya CDC mengatakan variasi virus dapat mengubah seberapa menularnya virus tersebut, seberapa baik virus tersebut merespons pengobatan, dan seberapa parah dampaknya terhadap manusia. Namun, CDC tidak mengatakan orang yang divaksinasi lebih mungkin tertular dibandingkan orang yang tidak divaksinasi.
CDC menekankan sampai saat ini vaksinasi tetap menjadi strategi teraman untuk menghindari rawat inap, dampak kesehatan jangka panjang, dan kematian.
Kesimpulan, postingan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan varian baru Covid-19 lebih menular di antara orang-orang yang divaksinasi dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi adalah informasi yang keliru/disinformasi.
(as/hn/nm)