Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Beredar postingan gambar tangkapan layar dari artikel yang disertai narasi bahwa Universitas Yale di Amerika Serikat sedang mengembangkan vaksin Covid-19 aerosol yang dapat diberikan dengan cara disemprot tanpa perlu persetujuan penerima vaksin.
Dilansir dari kompas.com yang juga mengutip dari reuters.com, peneliti Yale memang sedang menguji cara mengenkapsulasi mRNA untuk dimasukkan melalui hidung ke paru-paru tikus dan menunjukkan bahwa hal itu menghasilkan respons imun pada hewan tersebut.
Baca Juga: [Disinformasi] Presiden Jokowi Lakukan Reshuffle Mendadak pada 3 Oktober 2023
Namun, Alexandra Suberi, mahasiswa MD-PhD di Universitas Yale yang merupakan penulis utama artikel tersebut, membantah narasi soal vaksin Covid-19 aerosol.
Sejauh ini, penelitian baru dilakukan pada tikus dan belum ada pengujian pada hewan besar atau manusia untuk menunjukkan bahwa formulasi tersebut akan bekerja pada manusia. Ia mengatakan, cairan yang diteliti dimasukkan lewat hidung dan tidak sekadar disemprotkan.
Suberi menambahkan, beberapa vaksin intranasal lain telah dikembangkan dan secara praktis serta etis tidak dapat diberikan secara massal kepada orang banyak secara aerosol.
(as/hn/nm)