Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Viral di Facebook narasi yang mengeklaim vaksin yang saat ini didistribusikan di seluruh dunia telah terkontaminasi DNA dan merkuri. Vaksin Human Papillomavirus (HPV) diklaim terkontaminasi DNA, sedangkan vaksin untuk penyakit lain, seperti hepatitis B dan influenza diklaim telah terkontaminasi merkuri.
Namun faktanya, klaim tersebut adalah hoaks. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui akun Instagram resminya @kemenkes_ri, Sabtu (1/3/25), menginformasikan bahwa narasi yang beredar merupakan informasi yang menyesatkan.
Kemenkes memastikan vaksin yang didistribusikan aman karena melalui rangkaian uji laboratorium dan pengawasan ketat. Dilansir situs National Cancer Institute, Vaksin HPV dibuat menggunakan teknologi DNA rekombinan.
Teknologi ini memasukkan gen virus ke dalam ragi untuk membuat partikel seperti virus atau virus-like particles (VLP). Namun, VLP tidak menularkan penyakit karena mereka tidak memiliki DNA virus.
Dikutip dari pubmed.ncbi.nlm.nih.gov, thimerosal yang terkandung dalam sejumlah vaksin adalah turunan etil merkuri yang digunakan sebagai pengawet untuk mencegah kontaminasi bakteri botol setelah dibuka.
Teknologi DNA rekombinan untuk vaksin HPV dan thimerosal yang digunakan sebagai pengawet vaksin, terbukti aman. Keberadaannya bukanlah kontaminasi.
(sy/hn/nm)